Mohon tunggu...
Dewanti Nurcahyani
Dewanti Nurcahyani Mohon Tunggu... Editor -

Sukanya jalan-jalan dan fotografi. Kerjanya ngedit buku arsitektur dan buku anak, kadang jadi penulis. Penikmat fashion, "Clothes can boost my mood!"

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hujan Abu-Abu

1 November 2011   20:05 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:11 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

sore mendung itu, aku melihatmu dari kejauhan

tampak begitu elok, begitu bahagia bersama orang-orang serupamu

sontak saja aku menyadarkan diriku buru-buru

"Dia tidak memberi kabar apa-apa, padahal jelas sudah ada di situ?!"

langkahku ragu, enggan rasanya melintas maju

tapi mundur pun tak dapat,

kamu sudah menangkap sosokku

yang kamu pikir sedang malu-malu

saatku tengok ke arah tempatmu sedang duduk

kamu tersenyum, mengisyaratkan aku agar terus berjalan mendekatimu

tapi apa, nyatanya aku terus berlalu kan...?!

berlalu bukan berati aku ingin kamu menyusulku

tapi karena memang aku rasa, aku tidak perlu

aku tidak habis pikir, untuk yang kesekian kali banyaknya

mengapa kamu selalu seperti itu?!?

membatu, membisu, dan seperti tidak tahu kalau itu aku

lakumu terlanjur mengubah rasaku jadi abu-abu

tak lama, kamu menghampiriku

entah karena rindu atau hanya sekadar syarat

yang pasti rasaku sudah abu-abu

tidak lagi merah jambu

ingin segera pergi dari pandanganmu, pergi dari hadapanmu

tapi karena rasa hormat, aku tidak langsung berlalu

basabasi dulu, mungkin ada ucapan selain "hati-hati"

dan harusnya aku tahu, kalau tidak ada selain itu

aku berlari, meninggalkanmu di tempatmu berdiri

tanpa menoleh ke belakang sesekali

setelah itu hujan turun sekaligus

di antara kita dan di sudut-sudut mata...

*untuk kesekian kalinya, bukan yang pertama atau yang kedua..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun