sore mendung itu, aku melihatmu dari kejauhan
tampak begitu elok, begitu bahagia bersama orang-orang serupamu
sontak saja aku menyadarkan diriku buru-buru
"Dia tidak memberi kabar apa-apa, padahal jelas sudah ada di situ?!"
langkahku ragu, enggan rasanya melintas maju
tapi mundur pun tak dapat,
kamu sudah menangkap sosokku
yang kamu pikir sedang malu-malu
saatku tengok ke arah tempatmu sedang duduk
kamu tersenyum, mengisyaratkan aku agar terus berjalan mendekatimu
tapi apa, nyatanya aku terus berlalu kan...?!
berlalu bukan berati aku ingin kamu menyusulku
tapi karena memang aku rasa, aku tidak perlu
aku tidak habis pikir, untuk yang kesekian kali banyaknya
mengapa kamu selalu seperti itu?!?
membatu, membisu, dan seperti tidak tahu kalau itu aku
lakumu terlanjur mengubah rasaku jadi abu-abu
tak lama, kamu menghampiriku
entah karena rindu atau hanya sekadar syarat
yang pasti rasaku sudah abu-abu
tidak lagi merah jambu
ingin segera pergi dari pandanganmu, pergi dari hadapanmu
tapi karena rasa hormat, aku tidak langsung berlalu
basabasi dulu, mungkin ada ucapan selain "hati-hati"
dan harusnya aku tahu, kalau tidak ada selain itu
aku berlari, meninggalkanmu di tempatmu berdiri
tanpa menoleh ke belakang sesekali
setelah itu hujan turun sekaligus
di antara kita dan di sudut-sudut mata...
*untuk kesekian kalinya, bukan yang pertama atau yang kedua..