Mohon tunggu...
Maswan Drs
Maswan Drs Mohon Tunggu... -

Hidup harus beribadah dan berkarya

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menjadi Pahlawan Pemberantas Korupsi

29 November 2015   17:12 Diperbarui: 29 November 2015   17:12 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seseorang disebut korupsi karena tingkah laku yang meyimpang dari tugas-tugas resmi jabatannya dalam negara, di mana untuk memperoleh keuntungan status atau uang yang menyangkut diri pribadi (perorangan, keluarga dekat, kelompok sendiri), atau melanggar aturan pelaksanaan yang menyangkut tingkah laku pribadi, demikian Robert Klitgaard menyebutnya.

Penyimpangan tugas resmi jabatan yang dilakukan oleh koruptor, menjadikan negara mengalami kerugian milyaran atau bahkan trilyunan. Kalau negara dirugikan, pada hakekatnya adalah merugikan rakyat banyak, dan termasuk di dalamnya adalah orang-orang miskin. Kemiskinan terjadi yang dialami oleh kebanyakan masyarakat, sebenarnya tidak semata dipengaruhi oleh sikap mental tidak mau bekerja keras, tetapi juga ada campur tangan dari penguasa yang korup.

Studi empiris Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Departemen Pertanian (1995), menyimpulkan bahwa kemiskinan dapat terjadi akibat sistem ekonomi yang berlaku karena yang kuat menindas yang lemah, tidak adanya sumber pendapatan yang memadai bagi golongan yang bersangkutan, struktur pemilikan, dan penggunaan tanah, pola usaha yang terbelakang, dan pendidikan angkatan kerja yang rendah.

Penindasan dari orang yang kuat terhadap yang lemah, mengakibatkan deret kemiskinan terus berkepanjangan. Tingkat kemiskinan yang terus berlanjut, mengakibatkan masalah-masalah lain muncul, yaitu keterbelakangan dan tingkat pendidikan yang rendah. Ini ibarat lingkaran setan yang sulit diputus talinya.

Dibutuhkan Pahlawan

Terkait dengan korupsi dan kemiskinan yang terus ada dalam kehidupan kita ini, semoga kita tidak bosan dan lelah berbicara masalah tersebut serta upaya pemberantasannya. Semangat untuk berjuang pemberantasan korupsi dan mengentaskan kemiskinan dengan sikap tegas, berani dan tanpa pamrih. Kita berupaya untuk menjadi pahlawan, seperti yang diperjuangkan oleh pendahulu kita. Sebab, korupsi dan kemiskinan di negeri ini seperti tidak pernah berkurang, baik dari sisi jumlah maupun kasus yang terjadi dari tahun ke tahun.

Sepuluh November ini, momen penting untuk menapak tilas para pahlawan melawan penjajah. Sebagai refleksi diri, mari kita melakukan jihat melawan korupsi, menjadi pahlawan untuk memberantas korupsi yang bercokol di semua birokrasi. Semoga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kepolisian dan seluruh penegak hukum menjadi pahlawan Indonesia sebagai pembersih korupsi di negeri ini. Kita berharap dengan hilangnya korupsi, hilang pula keemiskinan di lapisan masyarakat Indonesia.

 

Penulis, Dosen Universitas Islam Nahdlatul Ulama (Unisnu) Jepara Jawa Tengah, Mahasiswa S3  Universitas Negeri Semarang (Unnes)

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun