Sebanyak 124.987 orang meninggal dunia akibat Covid-19 di Inggris.
Baca juga: Mengenal Vaksin AstraZeneca, dari Diproduksi Inggris hingga Efek Sampingnya...
Studi: Mutasi virus B.1.1.7 tampak lebih mematikan
Studi terbaru dari varian virus corona B.1.1.7, yang pertama kali diidentifikasi di Inggris, dikaitkan dengan perkiraan risiko kematian lebih tinggi daripada virus corona sebelumnya.
Melansir CNNÂ Internasional, sampel orang di Inggris yang terinfeksi dengan varian tersebut kemungkinan 64 persen berisiko meninggal dunia, jika dibandingkan kelompok yang terinfeksi dengan jenis corona yang menyebar sebelumnya.
Mutasi virus corona B.1.1.7 sebelumnya disebut lebih mudah menular.
Para peneliti dari berbagai institusi di Inggris, menganalisis lebih dari 100.000 pasien yang dites positif Covid-19 antara Oktober hingga Januari 2021, dan ditindaklanjuti hingga pertengahan Februari.
Studi dilakukan dengan membandingkan tingkat kematian pada orang-orang di Inggris yang terinfeksi varian B.1.1.7 terhadap kelompok yang terinfeksi virus corona jenis lain.
Para ilmuwan menyebutkan, varian baru itu menyebabkan tingkat kematian yang secara signifikan lebih tinggi.
Baca juga: Mutasi Virus Corona B.1.1.7 Terdeteksi di 5 Provinsi, Mana Saja?
Penelitian yang diterbitkan British Medical Journal pada Rabu (10/3/2021), studi di Inggris mengungkapkan infeksi B.1.17 menyebabkan 227 kematian dalam sampel dari 54.906 pasien Covid-19, dibandingkan dengan 141 dengan jumlah pasien yang sama yang terinfeksi varian lainnya.
"Ditambah dengan kemampuannya untuk menyebar dengan cepat, ini membuat B.1.1.7 menjadi ancaman yang harus ditanggapi dengan serius," kata Robert Challen, peneliti di Exeter University yang ikut memimpin penelitian seperti dikutip dari Aljazeera, Kamis (11/3/2021).