Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Kisah Sepasang Lumba-lumba Nyasar di Sungai Kualuh, Sang Betina Mati, yang Jantan Gegar Otak

3 Februari 2019   08:00 Diperbarui: 3 Februari 2019   08:25 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Proses evakuasi lumba-lumba yang nyasar ke Sungai Kualuh, Desa Kualaberingin, Kecamatan Kualuh Hulu, Kabupaten Labuhanbatu Utara, Sumatera Utara.

"Bisa jadi, kami temukan sudah jauh dari laut..." ucapnya.

Baca juga: Perjalanan Daging Anjing di Medan, dari Pasar hingga Piring Makan (2)

Lumba-lumba jantan yang selamat, lanjut dia, dalam kondisi baik dan normal. Mamalia ini akhirnya dilepaskan di perairan Tanjungbalai-Asahan setelah dievakuasi dengan menggunakan jaring dan mobil oleh petugas gabungan. 

Luka gegar otak

Jaringan Animal Aid Network (JAAN) yang ikut melakukan upaya penyelamatan menceritakan, arus sungai cukup deras saat itu. Ketika ditemukan, ada luka di bagian tubuh lumba-lumba jantan yang diperkirakan berusia 12 sampai 15 tahun itu.

"Kami giring ke wilayah dangkal, kemudian kami bawa ke laut melalui jalur darat," kata Amang dari JAAN.

Alasannya, kalau melalui jalur sungai akan memakan jarak 100 kilometer, sedangkan jika memilih jalur darat hanya memakan waktu tiga jam.

Baca juga: Perjalanan Daging Anjing di Medan, dari Pasar sampai Piring Makan (3)

Menurut Amang, lumba-lumba terdampar itu jenis lumba-lumba pesisir yang sering masuk ke perairan tawar dan payau. Namun biasanya, tidak akan masuk ke wilayah sungai terlalu jauh.

"Dugaan saya, mereka tersesat karena pada induk yang mati ada luka benturan di dekat lubang pernafasannya. Mungkin menabrak sesuatu sehingga gegar otak, padahal di sini letak syaraf dan navigasinya," ujar Amang.

Kepala BBKSDA Sumut Hotmauli Sianturi membenarkan soal luka di bagian punggung lumba-lumba. Namun menurut dia, luka tersebut tidak disebabkan oleh gangguan manusia. Diperkirakan, luka terjadi karena lumba-lumba tersebut memaksa berenang dan menabrak banyak benda solid.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun