Dalam sambutannya dalam perayaan Hari Guru 26 November 2018 di Tanjung Selor, Sudjati menyampaikan bahwa untuk meningkatkan mutu pembelajaran di kelas awal, Kabupaten Bulungan telah menetapkan tiga kebijakan.
Ketiga kebijakan tersebut adalah: (1) pengadaan buku bacaan anak non matapelajaran yang didanai melalui Biaya Operasional Sekolah daerah (BOSDA); (2) peningkatan mutu guru kelas awal dalam mengajar membaca, dan (3) pelayanan khusus kepada anak-anak yang lamban membaca.
Penurunan partisipasi kelas awal
Analisis terhadap data dapodik di kabupaten-kabupaten di Kaltara yang dilakukan oleh INOVASI saat Rapid Situation Participatory Assessment (RSPA) tahun 2016 menemukan penurunan angka partisipasi sekolah di kelas awal.
Secara keseluruhan di provinsi, terdapat kekurangan partisipasi 400 siswa laki-laki dan 250 siswa perempuan tahun kedua di tahun 2016, dibandingkan dengan tahun pertama yakni 2015. Bisa diduga drop out anak kelas awal ini karena anak tidak bisa membaca.
Handoko Widagdo, Manajer Provinsi INOVASI Kaltara mengatakan sekolah perlu menyediakan layanan khusus bagi anak yang lamban membaca. Setiap anak memerlukan bantuan berbeda, agar potensi tergali sehingga bisa berkembang.
“Bu Zuliawati dan Bu Elok merupakan dua contoh baik, bagaimana sekolah membantu anak untuk cepat membaca,” tambahnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H