Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kisah Inspiratif 2 Guru Membantu Anak Lamban Membaca di Perbatasan

8 Desember 2018   13:59 Diperbarui: 8 Desember 2018   14:09 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Zuliawati sadar betul, anak-anak belum bisa membaca itu harus mendapat bantuan khusus. Ia tidak bisa hanya mengandalkan jam pembelajaran.

Sudut baca tumbuhkan minat

 

Ia juga menemukan beberapa orangtua siswa tidak bisa membaca. Sehingga tidak mungkin Ia mengandalkan orangtua sepenuhnya untuk membantu anak membaca. “Saya harus meluangkan waktu tambahan untuk membantu anak-anak ini,” tukas lulusan pendidikan guru sekolah dasar (PGSD).

Sepulang sekolah, Zuliawati melakukan bimbingan khusus. Ia memberikan layanan itu secara sukarela. Setiap hari selama 20 menit, anak-anak yang lamban membaca dilatih membaca dengan berbagai metode.

Ia bergantian menggunakan kartu huruf, mencocokkan huruf dengan gambar. Setiap minggu, Zuliawati menyempatkan diri membacakan cerita kepada anak.

Anak-anak senang jika dibacakan cerita. Mereka begitu antusias menyimak cerita-cerita dari buku bergambar, kubus kata, papan kata, papan bunyi. Metode ini cukup berhasil meningkatkan minat anak membaca.

Apalagi sekolah Zuliawati sekarang punya sudut baca. Banyak buku-buku menarik dipajang di sana. Anak-anak itu berlomba-lomba bisa membaca, agar bisa menikmati buku-buku cerita.
Selain bimbingan khusus, Zuliawati juga menerapkan Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAKEM).

Belajar jadi menyenangkan

Elok Tri Lestari, Guru SDN 008 Baratan memberikan layanan khusus kepada anak diluar jam sekolah. Elok melalukan pendekatan khusus kepada anak, agar nyaman ketika mendapatkan pelajaran tambahan. 

Pembelajaran didesain menggunakan ragam metode dan media. Anak-anak menjadi lebih aktif. “Mungkin dulu cara saya mengajar tidak membuat anak berminat belajar. Jadi sekarang saya mengubahnya agar lebih menyenangkan,”kata Zuliawati.

Dalam setahun, anak-anak Zuliawati menunjukkan perkembangan yang menjanjikan. Dua puluh empat anak bisa naik kelas. Mereka sudah bisa mengeja dua suku kata sederhana. Hanya satu anak yang tinggal kelas. "Itupun karena anak tersebut jarang datang ke sekolah,” tukasnya.

Seperti Zuliawati, Elok Tri Lestari juga memiliki siswa lamban membaca. Elok adalah guru honorer mengajar di kelas 3 di SDN 008 Baratan, Kabupaten Bulungan. Sekolah ini terletak di tepi Sungai Kayan. Sungai lebarnya bisa sampai tiga kali lapangan sepakabola.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun