Baca juga: Kelahiran Dua Ekor Bayi Binturong Menambah Koleksi Bandung Zoo
Proses pemotongan kuku ini tidak semudah seperti yang diceritakan. Sebab sebelumnya, gajah-gajah ini tidak jinak. Adalah tugas para keeper untuk terus melatih hewan bertubuh besar itu.
Proses pelatihannya pun memakan waktu yang tidak singkat, yakni butuh sekitar tiga bulan bagi para gajah menjadi jinak hingga terlatih seperti saat ini.
Jeje sendiri sudah menekuni pekerjaan sebagai keeper sejak 29 tahun yang lalu. Sejumlah pelatihan pernah ia ikuti untuk lebih mengenal gajah dan karakternya.
Mengenal karakter gajah dinilai penting bagi seorang keeper, pasalnya apabila lengah sedikit saja bisa mengancam keselamatan keeper itu sendiri, apalagi saat musim kawin datang, gajah-gajah cenderung temperamental.
Baca juga: Bandung Zoo Prediksi Pengunjung di Liburan Lebaran 2018 Capai 120.000 Orang
"Tiap gajah beda-beda karakternya ada yang pendiam seperti Salma, ada juga yang agresif seperti Ira," kata Jeje di Bandung Zoo, Senin (5/11/2018).
Bahkan Jeje pernah mendapatkan pengalaman pahit ketika merawat gajah-gajah ini. Mulai dari tubrukan, diinjak kaki gajah, hingga mendapat kibasan belalai pun pernah ia rasakan.
Walaupun beberapa kali Jeje masuk rumah sakit, namun semua itu tak menyurutkan Jeje untuk merawat gajah-gajah ini.
Kecintaan terhadap hewan bertubuh besar ini membuat Jeje bertahan hingga saat ini, bahkan akhirnya mengenali dan menjinakan para gajah tersebut.
"Kalau gajah jantan lagi birahi itu moodnya labil, saat itu saya pernah kena pukul gajah karena bawa si Bona (gajah lainnya), mungkin cemburu. Saya ditubruk pake gadingnya," tutur Jeje yang sudah bolak-balik ke rumah sakit karena gajah ini.