Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Alasan di Balik Banyaknya Instruksi Saat "Take Off" dan "Landing"

30 Oktober 2018   17:15 Diperbarui: 30 Oktober 2018   17:27 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lampu kabin di dalam pesawat meredup apabila pesawat hendak lepas landas atau mendarat.

Baca juga: Tanggung Jawab Besar Pramugari, Mengutamakan Keselamatan Penumpang

 

Sandaran kursi harus ditegakkan untuk dua alasan utama. Pertama, kondisi kursi yang tegak dapat meminimalisasi cedera pada saat terjadi gangguan penerbangan.

Selanjutnya, posisi kursi tegak dapat memudahkan akses keluar penumpang yang duduk di belakang Anda.

Bayangkan, apabila kursi Anda dalam keadaan tidak ditegakkan, kepala penumpang yang duduk di belakang Anda akan sangat dekat posisinya dengan kursi bagian atas milik Anda. Dengan begitu, kemungkinan penumpang mengalami benturan dan cedera menjadi besar.

Hal lain, keadaan rileks atau dengan kemiringan lebih dari 90 derajat akan menyulitkan penumpang yang duduk tepat di belakang Anda dalam mendapat akses keluar untuk menyelamatkan diri. Dia akan terjebak di ruang kursi yang sempit.

Dua alasan sederhana itulah yang melatarbelakangi mengapa pramugari selalu mengingatkan para penumpang untuk menegakkan punggung kursi saat take off dan landing.

"Karena kebanyakan kecelakaan terjadi saat pesawat lepas landas dan mendarat, untuk keselamatan semua orang yang ada di pesawat, petugas harus memastikan kursi tegak dan terkunci," ujar Manning.

Untuk mempermudah penyelematan, tidak hanya kursi yang harus ditegakkan, meja yang ada di depan tempat duduk juga harus segera dilipat.

Buka penutup jendela

Anggota TNI melakukan pengamatan dari jendela pesawat dalam operasi pencarian pesawat AirAsia QZ8501, di atas Laut Jawa, Senin (29/12/2014). Pesawat AirAsia QZ8501 yang mengangkut 155 penumpang serta 7 awak, hilang kontak pada Minggu pagi, saat penerbangan dari Surabaya menuju Singapura.Instruksi selanjutnya, di saat yang sama penumpang diminta untuk membuka penutup jendela. Lagi-lagi ini harus dipatuhi untuk alasan keamanan.

Menurut penjelasan dari Petugas Keselamatan Penerbangan, Saran Udayakumar, membuka penutup jendela saat take off dan landing memiliki tiga tujuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun