Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Alasan di Balik Banyaknya Instruksi Saat "Take Off" dan "Landing"

30 Oktober 2018   17:15 Diperbarui: 30 Oktober 2018   17:27 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lampu kabin di dalam pesawat meredup apabila pesawat hendak lepas landas atau mendarat.

Video pesawat Boeing 747-400 milik maskapai Virgin Atlantic yang mendarat darurat karena kendala pada roda di bandara Gatwick, London, Senin (29/12/2014).KOMPAS.com – "Sebelum mendarat kami persilakan kepada Anda untuk menegakkan sandaran kursi, menutup dan mengunci meja-meja kecil yang masih terbuka di hadapan Anda, mengencangkan sabuk pengaman, dan membuka penutup jendela."

Instruksi itu selalu disampaikan oleh pramugari saat pesawat hendak lepas landas dan mendarat.

Mungkin Anda bertanya-tanya, untuk apa semua itu harus dilakukan, terutama perintah menegakkan kursi dan membuka penutup jendela.

Pertimbangan utamanya memang keselamatan penumpang dan kru pesawat. Dilansir dari Airspace Magazine dan Independent, berikut penjelasannya.

Tegakkan kursi, lipat meja

Ilustrasi di dalam pesawat.

Fleksibilitas kursi pesawat bisa diatur sedemikian rupa disesuaikan dengan kenyamanan penumpang.

Akan tetapi, saat pesawat akan lepas landas dan mendarat, seluruh penumpang diminta untuk menegakkan posisi kursi seperti semula.

Posisi tegak biasanya  tidak disenangi, karena kurang rileks untuk menyandarkan badan. Namun, hal ini mau tidak mau dilakukan oleh penumpang burung besi demi keselamatan semua pihak.

Mengapa demikian?

Pramugara dari maskapai Mesa Airlines, Brian Manning menjelaskan mengapa kondisi kursi harus tegak. Kursi yang tegak berarti terkunci dan stabil. 

"Ketika kursi sudah tegak, itu terkunci. Ketika kursi dikendurkan, dia tidak dikunci. Dalam keadaan darurat, kursi yang tidak terkunci tidak stabil, gerakan kursi yang tidak terkunci itu dapat menyebabkan cedera penumpang," kata Manning.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun