4. Brazil
Politik telah membebani mata uang Brazil, real, yang dalam beberapa bulan terakhir ini merosot 20 persen terhadap dollar AS sejak awal Januari.
Investor khawatir tentang hasil pemilihan presiden yang dijadwalkan Oktober nanti. Mereka berharap warga Brazil akan memilih pemimpin pro-bisnis yang dapat melakukan reformasi keuangan besar seperti memotong defisit anggaran negara.Â
Tapi jajak pendapat baru-baru ini menunjukkan dukungan kuat untuk kandidat yang lebih kiri seperti mantan presiden Luiz Inacio Lula da Silva.Â
"Kurangnya kejelasan bahwa calon yang ramah investor akan menang harus mempertimbangkan aset lokal," ujar kepala ekonom Amerika Latin di bank investasi ING Gustavo Rangel dikutip dari CNN Money.
Dia menunjukkan bahwa bank sentral Brazil memiliki banyak amunisi dalam bentuk cadangan devisa untuk melawan kelemahan lebih lanjut dalam mata uang jika perlu.
Mata uang Brazil juga tertekan pada awal tahun oleh pemogokan nasional pengemudi truk yang mendorong inflasi dan mengganggu pertumbuhan ekonomi.
 5. Rusia
Rubel Rusia anjlok dalam beberapa bulan terakhir dalam menghadapi sanksi ekonomi. Mata uang mereka telah merosot sekitar 15 persen terhadap dollar AS tahun ini.Â
Rusia telah diperas selama bertahun-tahun oleh sanksi Barat, yang dikenakan atas keterlibatannya dalam konflik di Ukraina.
Seperti banyak negara lain, Rusia pun dipukul dengan tarif baru dari AS atas baja dan aluminium.