Namun dengan kejelian dokter, cincin dapat dilepaskan sekitar pukul 22.00 WIB. "Pihak rumah sakit sempat menyarankan untuk diamputasi karena takut ada pendarahan," katanya.
Saat ini, jari manis putrinya tersebut mengalami luka dalam. "Ada luka sobek di dalam (jari manis)," tuturnya.
 Sementara itu, tersangka D membenarkan pemasangan cincin secara paksa itu. Bahkan ia mengaku tidak hanya melakukannya kepada korban, tapi beberapa perempuan lain yang ditemuinya di beberapa pusat perbelanjaan yang didatanginya di Kota Bandung.
 "Iya, ya saya lakuin itu (pasang cincin) kebanyakan di mal-mal saja sih," kata D.
(Baca juga : Pemuda yang Paksa Pasang Cincin ke Perempuan Tak Dikenal Mengaku untuk Latihan Drama )
 Pemuda yang berstatus mahasiswa semester VI di salah satu universitas swasta di Kota Bandung ini mengaku, perbuatan tersebut dilakukan lantaran dirinya tengah mendalami peran untuk sebuah pentas drama.
 "Iya saya anak teater, saya mau latihan drama, saya sedang belajar bagaimana caranya (memasang cincin). Karena saya dan teman saya dapat peran utamanya, masing-masing gitu," jelas D di balik kaca mata putihnya tersebut.
Tersangka menjelaskan, perempuan yang menjadi target dirinya itu harus berperawakan cantik. "Cewenya yang cantik dan baik," katanya.
 Adapun dari belasan cincin yang dipasangkan kepada perempuan yang ditemuinya, D mengaku hanya korban yang dipakaikan secara paksa. "Kalau yang lain tidak, hanya ini doang (korban)," ungkapnya.
 Pemuda yang saat itu mengenakan baju tahanan berwarna orange ini kemudian memperagakan bagaimana ia memakaikan cincin tersebut kepada korban.
Tangan salah satu awak media dipegangnya sebagai contoh tangan korban. Kemudian dimasukannya cincin itu di jari manis. Awalnya cincin tersebut hanya masuk setengahnya, namun pelaku mendorong paksa agar masuk melewati ruas tulang jari manis korban.