Gerbong pendukung Ridwan Kamil menghadapi Pilkada Jawa Barat 2018 berkurang. Partai Golkar memutuskan keluar dari koalisi yang membuat Ridwan kini di ujung tanduk.
Golkar kesal Wali Kota Bandung itu tak kunjung memilih kadernya, Daniel Muttaqien, sebagai calon wakil gubernur pendamping.
Menurut Golkar, pria yang akrab disapa Emil itu tidak konsisten dengan kesepakatan awal memilih Daniel.
Belakangan, Emil memilih jalur konvensi untuk memutuskan siapa calon wakil gubernur.
Surat keputusan dukungan terhadap Ridwan Kamil kemudian dicabut DPP Golkar. Kini, Golkar kembali membahas siapa cagub yang akan diusung.
Nama Bupati Purwakarta yang juga Ketua DPD Golkar Jabar Dedi Mulyadi kembali diperhitungkan.
(baca: Ridwan Kamil Tak Konsisten, Alasan Golkar Cabut Dukungan)
Kini, Ridwan Kamil dihadapkan dengan realitas politik. Dirinya bukan kader parpol, sementara partai-partai pendukung mendesak kadernya dipilih menjadi calon wakil gubernur.
Berikut dinamika politik terkait pencalonan Ridwan dalam Pilkada Jabar.
19 Maret 2017 -Partai Nasdem mendeklarasikan Ridwan Kamil sebagai bakal calon gubernur Jabar. Deklarasi dilakukan di Lapangan Tegalega, Bandung.
Saat itu, nasib Ridwan belum jelas. Pasalnya, kursi yang dimiliki Nasdem di DPRD Provinsi Jabar belum cukup untuk mendaftarkan Ridwan maju Pilkada Jabar.