"Mereka datang dan bekerja dan tidak menyebabkan masalah sosial."
Antonette Egholm, yang berasal dari Filipina pun mengaku tak pernah merasakan sentimen anti-imigran.Â
"Orang-orang di sini ramah," ujar dia.
"Saya belum pernah mendapatkan reaksi negatif karena saya orang asing. Saya tadinya tinggal di kota metropolitan Manila dan di sana kami khawatir tentang macet dan polusi dan kejahatan."
"Di sini kami tidak perlu khawatir tidak mengunci pintu, dan fasilitas kesehatan dan pendidikan gratis. Di negara asal kami harus membayar."
"Dan di sini anda bisa secara spontan memanggil seseorang di rumahnya, tidak formal. Bagi saya, hal itu terasa seperti di Filipina."
Seperti Antonette, suaminya, Regin, yakin bahwa keberagaman adalah sesuatu yang perlu diterima bukan ditakuti.
"Sesungguhnya kita membutuhkan orang-orang baru di sini," tambah dia.
"Saya senang melihat banyak anak-anak sekarang yang memiliki orangtua campur."
Athaya Slaetalid pun berkisah, bagaimana sebagian teman-teman Thailand-nya menanyakan mengapa dia tidak meninggalkan kampung kecil itu?
Dia disarankan pindah ke ibu kota, tempat di mana hampir 40 persen penduduk Kepulauan Faroe tinggal.