Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Beredar Video Penumpang United Airlines Diseret Keluar, Apa yang Sebenarnya Terjadi?

11 April 2017   11:15 Diperbarui: 11 April 2017   22:30 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karena harus mengirim empat kru pengganti (statusnya harus terbang saat itu juga (must-ride), bukan kru siaga (standby)), maka United harus menurunkan empat penumpang dari penerbangan 3411.

Manajemen United Airlines awalnya meminta empat penumpang untuk secara sukarela turun dari pesawat dan terbang keesokan harinya.

Sebagai kompensasi, maskapai menyediakan uang tunai 800 dolar AS dan menginap semalam di sebuah hotel. Namun, tak ada yang menanggapi tawaran tersebut.

United Airlines kemudian melakukan pemilihan acak dengan menggunakan komputer. Tiga orang menerima tawaran itu tetapi satu orang menolak.

Akibat penolakan, petugas dari kepolisian udara Chicago masuk ke kabin dan memaksia pria yang menolak itu untuk turun dari pesawat, hingga menyeretnya.

Baca: Demi Kursi untuk Stafnya, United Airlines Seret Penumpang dari Pesawat

Tanggapan CEO United Airlines dan polisi Chicago

CEO United Airlines, Oscar Munoz telah mengelurakan pernyataan resminya menanggapi insiden ini.

"Ini adalah sebuah peristiwa yang tak diharapkan terjadi di United Airlines. Saya meminta maaf karena harus memindahkan pelanggan kami," ujar Munoz.

"Tim kami sedang menyelidiki sesegera mungkin tentang apa yang telah terjadi," tambah dia.
Munoz menambahkan, pihaknya berusaha menghubungi langsung para penumpang itu untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Meski demikian, pernyataan Munoz tersebut juga dianggap tidak memuaskan oleh para netizen. Pernyataannya pun kini jadi bahan olok-olok di media sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun