Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Drama (William) Shakespeare di Leicester City

20 Maret 2017   07:30 Diperbarui: 20 Maret 2017   08:39 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Manajer Leicester City, Claudio Ranieri, menatap trofi Premier League setelah partai kontra Everton di Stadion King Power, Sabtu (7/5/2016).

Ranieri pada akhirnya memang sukses mengantarkan Leicester menjadi juara Premier League. Namun, dari keberhasilan ini jualah, para "pembenci" dia lahir.

Manajer Leicester City, Claudio Ranieri, menatap trofi Premier League setelah partai kontra Everton di Stadion King Power, Sabtu (7/5/2016).Julius Caesar

"Veni, Vidi, Vici!" merupakan semboyan yang tertulis di salah satu kereta kuda dalam parade kemenangan Julius Caesar. Frasa itu berarti, "Saya datang, saya melihat, saya telak menaklukkan."

Frasa latin itu pun cocok disematkan kepada Ranieri. Dia langsung mempersembahkan gelar juara pada musim pertamanya bersama Leicester. Tak heran, dia pun disebut-sebut mirip Julius Caesar.

"King Claudio," tulis media Italia, La Gazzetta dello Sport, menyoroti keberhasilan Claudio Ranieri mengantarkan Leicester menjadi juara Premier League. Dalam tajuk utama itu, lengkap pula wajah Ranieri dengan mahkota seperti yang dipakai Julius Caesar.

"Prestasi terbaik yang pernah dihadirkan pelatih Italia," tulis Il Corriere dello Sport.

Ranieri menjadi pelatih kedua asal Italia, setelah Carlo Ancelotti, yang berjaya di tanah Inggris.

Seperti halnya Caesar, Ranieri begitu luar biasa dalam memompa semangat anak asuhnya. Bahkan, traktiran piza saja sudah bisa membuat semangat pasukannya berlipat ganda untuk mengalahkan lawan.

Dibuai dengan segala kemewahan itu tampaknya telah membuat Ranieri berubah. Sejumlah "keanehan" terjadi pada musim keduanya di Leicester.

"Star syndrome" tampaknya menguasai Ranieri. Hubungan dia dengan sejumlah orang dekat berubah.

Diberitakan The Telegraph, mantan pelatih Chelsea itu sudah jarang lagi berbicara dengan asistennya, Craig Shakespeare. Padahal, Shakespeare merupakan figur paling populer di kamar ganti pemain karena sudah berada di bangku cadangan Leicester sejak 2011.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun