Betul, SBY dan Megawati beberapa kali bertemu dan bersalaman di rentang dua periode itu. Namun, tidak pernah ada komunikasi.Â
Keduanya hanya singkat bersalaman atau bertatapan tanpa ada kata-kata yang diucapkan sejak perpisahan dilakukan, 11 Maret 2004. Saat itu, SBY sebagai Menkopolkam mengirimkan surat kepada Presiden Megawati perihal pengunduran dirinya sebagai menteri.
Pertemuan pertama SBY dan Megawati terjadi di Gedung MPR saat Ketua MPR Taufik Kiemas mengundang keduanya di peringatan Hari Lahir Pancasila, 1 Juni 2010.Â
Pertemuan terakhir keduanya terjadi di Taman Makam Pahlawan Kalibata saat menyambut jenazah Taufik Kiemas yang akan dikebumikan, 9 Juni 2013. Jokowi yang saat itu menjadi Guburnur DKI Jakarta menjadi sakati pertemuan terakhir itu.
Tidak ada pesta yang tidak berakhir. KPK dengan para penyidiknya yang bekerja dalam sunyi membuktikan hal ini. Apa yang kita saksikan hari-hari ini terhadap para pejabat yang berpesta saat memegang kuasa adalah peringatan juga untuk pemerintahan saat ini.
Namun, untuk cerita di Istana yang tidak kunjung selesai, hanya SBY dan Megawati yang bisa menjawabnya. Kegigihan SBY untuk mengakhiri cerita di Istana dengan ajakan berkomunikasi belum meruntuhkan pertahanan atau ke-emoh-an Megawati.
Entah apa gerangan pondasi kokohnya pertahanan Megawati. Jokowi hanya tertawa saat SBY mengusulkan adanya Klub Presiden sebagai wadah pertemuan Presiden dan para Mantan Presiden. Dibandingkan SBY, Jokowi mungkin lebih mengenal Megawati.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H