Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Cerita yang Tidak Kunjung Berakhir di Istana

20 Maret 2017   06:59 Diperbarui: 20 Maret 2017   16:00 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Joko Widodo menerima Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (9/3/2017).

Betul, SBY dan Megawati beberapa kali bertemu dan bersalaman di rentang dua periode itu. Namun, tidak pernah ada komunikasi. 

Keduanya hanya singkat bersalaman atau bertatapan tanpa ada kata-kata yang diucapkan sejak perpisahan dilakukan, 11 Maret 2004. Saat itu, SBY sebagai Menkopolkam mengirimkan surat kepada Presiden Megawati perihal pengunduran dirinya sebagai menteri.

Pertemuan pertama SBY dan Megawati terjadi di Gedung MPR saat Ketua MPR Taufik Kiemas mengundang keduanya di peringatan Hari Lahir Pancasila, 1 Juni 2010. 

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berjabat tangan dengan mantan Presiden RI ke-5, Megawati Soekarnoputri usai acara memperingati Hari Kelahiran Pancasila di Gedung Majelis Pemusyawaratan Rakyat (MPR), Jakarta, Selasa (1/6/2010). Pada 1 Juni 1945 Bung Karno menyampaikan pidato tentang dasar-dasar bernegara yang kemudian diperingati sebagai Hari Kelahiran Pancasila.Pertemuan terakhir keduanya terjadi di Taman Makam Pahlawan Kalibata saat menyambut jenazah Taufik Kiemas yang akan dikebumikan, 9 Juni 2013. Jokowi yang saat itu menjadi Guburnur DKI Jakarta menjadi sakati pertemuan terakhir itu.

Tidak ada pesta yang tidak berakhir. KPK dengan para penyidiknya yang bekerja dalam sunyi membuktikan hal ini. Apa yang kita saksikan hari-hari ini terhadap para pejabat yang berpesta saat memegang kuasa adalah peringatan juga untuk pemerintahan saat ini.

Namun, untuk cerita di Istana yang tidak kunjung selesai, hanya SBY dan Megawati yang bisa menjawabnya. Kegigihan SBY untuk mengakhiri cerita di Istana dengan ajakan berkomunikasi belum meruntuhkan pertahanan atau ke-emoh-an Megawati.

Entah apa gerangan pondasi kokohnya pertahanan Megawati. Jokowi hanya tertawa saat SBY mengusulkan adanya Klub Presiden sebagai wadah pertemuan Presiden dan para Mantan Presiden. Dibandingkan SBY, Jokowi mungkin lebih mengenal Megawati. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun