Periode kedua SBY berakhir. Tidak hanya pesta-pesta, tetapi cuci piring atas pesta-pesta itu juga terjadi di periode kedua. Dan, cuci piring itu tampaknya tidak berhenti di akhir periode SBY saja. Pemerintahan berganti, cuci piring atas pesta-pesta sebelumnya tengah dilakukan KPK.
Upaya akhiri cerita
Bersamaan dengan pertemuan SBY sebagai Presiden keenam RI dan Presiden Joko Widodo yang dirancang dan dinanti-nantikan pada 9 Maret 2017 lalu, surat dakwaan kasus E-KTP dibacakan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi.
Puluhan pejabat pemerintah, anggota DPR, dan swasta disebut dalam surat dakwaan untuk terdakwa Irman dan Sugiharto dari Kementerian Dalam Negeri.
Seperti diketahui, proyek E-KTP yang diduga merugikan keuangan negara Rp 2,5 triliun ini digagas sejak 2009 dan dijalankan sampai sekarang.
Pesta-pesta yang dilakukan di periode pemerintahan sebelumnya, saat ini memasuki era cuci piringnya. Tidak ada pesta yang tak usai tertegaskan lagi. Mereka yang telah berpesta, meninggalkan piring kotor dan diketahui jejaknya tengah berhadapan dengan KPK.
Di tangan para penyidik KPK yang bekerja dalam sunyi, kita berharap cerita pesta terkait proyek E-KTP ini ada akhirnya. Kita tidak ingin menambah cerita tidak selesai di lingkaran Istana.
Apa cerita yang tidak selesai di Istana?Â
SBY dalam pertemuan singkatnya dengan Jokowi di Istana Merdeka mengemukakan hal itu. SBY mengusulkan ada Klub Presiden yang mewadahi komunikasi Presiden dengan mantan-mantan Presiden. Â
Seperti kita ketahui, meskipun menjabat sebagai Presiden selama 10 tahun, komunikasi SBY dengan Megawati tidak pernah terjadi, bahkan hingga kini.Â
Tak berkomunikasi