Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Chuang Bali Bab 5: Mahar Asuransi

3 November 2023   05:14 Diperbarui: 3 November 2023   05:59 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Chuang Bali Bab 5: Mahar Asuransi (gambar: realinsurance.com.au, diolah pribadi)

"Ah, gampang bro. Beli saja asuransi. Wanita sekarang mah bisa hidup sendiri sepanjang duit mencukupi," jawab Rusli sekenanya. "Dan, itu karena aku yakin kamu tidak akan mati dalam waktu tujuh hari," lanjutnya lagi.

"Benar juga, Bro," celutuk Chuang girang, membuat Rusli sumrigah. Tapi, bukan perkataan Rusli yang memotivasi Chuang. Tapi, persoalan asuransi.

Ya benar. Chuang akan membeli asuransi dari si Khema, sekaligus melamarnya jadi istri. Dalam pikirannya, gadis itu pasti mau. Uang asuransi itu sama dengan mahar yang akan ia wariskan bagi si cantik pujaan hatinya.

Tanpa buang waktu lagi, Chuang langsung pergi tanpa permisi. Meninggalkan pesanan kopi manis tanpa gula yang dipesannya.

**

DI sebuah ruang kantor, seorang wanita terlihat sedang duduk diam. Ia tidak berani bersuara karena pria yang berdiri di depannya sedang misuh-misuh.

"Bagaimana sih kamu, Khema. Sudah enam bulan kamu kerja di perusahaan ini, belum satu pun pelanggan yang kamu bawa ke sini."

"Kamu tahu konsekuensinya!?" Si pria jelas marah, Itu terdengar dari nada suaranya. Tapi, ia tidak mau mengeluarkannya lepas. Tersebab ia takut jika suara lantangnya terdengar oleh karyawan lainnya.

"Kamu tahu, aku mempertaruhkan reputasiku dan juga jabatanku dengan mengangkatmu langsung jadi pegawai tetap. Tidak sama dengan mereka yang baru bergabung, harus melalui masa percobaan, lalu kontrak setahun, dan setahun lagi."

"Sementara jalur khususmu aku jamin dengan prestasimu. Sekarang justru aku termakan dengan omonganku sendiri. Prestasi kamu nol besar."

Si wanita terdiam. Ia tahu salah. Ia juga takut salah. Tersebab ia memiliki hubungan khusus dengan pria yang sedang memarahinya itu. Tidak banyak yang tahu, yang pasti tidak teman-teman kerjanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun