Lelaki itulah yang selama ini membiayainya. Memanjakannya dengan segala kebutuhan hidup yang ia butuhkan. Termasuk menyekolahkannya dan menghidupi keluarganya. Seharusnya karyawan lain bisa memaklumi, tapi hubungan mereka tidak boleh ketahuan. Itu karena aturan yang dibuat sendiri oleh pria itu. Tidak boleh ada hubungan khusus yang terjalin di kantor. Konsekuensinya salah satu harus mengundurkan diri atau kedua-duanya dipecat.
Khema tahu jika konsekuensinya berat. Oleh sebab itu, mencapai target penjualan adalah satu-satunya cara. Sayangnya, menjual asuransi tidak semudah yang ia kira. Kebanyakan orang sudah punya. Ditambah lagi dengan masa ekonomi sulit, membuat banyak orang harus mengirit. Ini belum termasuk mereka yang berpikiran kolot. Sebagaimana owner rumah bakmi yang barusan ia kunjungi. Membeli asuransi dianggap menyumpah mati.
"Iya Om." Khema menjawab singkat.
"Jangan panggil aku Om di dalam kantor ini. Kalau di luar kamu mau bermanja-manja denganku, silahkan. Tapi, kalau di dalam kantor ini aku atasanmu."
"Eh, maaf. Iya Pak." []
**
Acek Rudy for Kompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H