Eits tunggu dulu. Mau tahu yang sulit?
Jika dalam setahun akan ada dua bulan kembar, maka bulan apakah itu?
Nah, kebetulan tahun 2023 ini adalah periode Lun Gwee. Ada dua bulan kembar yang jatuh di bulan ke-2 Imlek. Tapi, bulan kedua imlek tidak harus selamanya menjadi bulan kembar. Saya berikan contoh lainnya. Pada tahun 2004, bulan kembar berada pada bulan ke-2. Lalu, pada tahun 2006 ada dua bulan ke-7. Sementara tahun 2009, Lun Gwee-nya jatuh pada bulan ke-5.
Bingung kan?
Jadi, memang "umat awam" harus bertanya kepada ahli astronomi China. Tapi, untungnya perhitungan tersebut telah disediakan ribuan tahun sebelum hari ini. Orang "biasa" semacam saya cukup melihat ke almanak China untuk mengetahui tahun apakah yang memiliki periode Lun Gwee. Dan, di bulan berapakah itu?
Lalu, apa hubungannya dengan Si Arundaya?
Well, dalam novel tersebut saya menceritakan jika ia lahir pada periode Lun Gwee. Nah, itu sebenarnya terinspirasi dari kisah kelahiranku sendiri. Saya juga lahir pada periode bulan kabisat. Tahun 1971, kebetulan ada dua bulan ke-6.
Dan, bukan hanya lahir pada periode Lun Gwee saja. Tapi juga pada hari Uposatha. Alias hari dimana bulan purnama sedang bersinar terang. Konon kata orang, bayi yang lahir pada hari itu, ia akan memiliki berkah sebagai pribadi yang luar biasa dan memiliki banyak talenta. Namun, hidupnya juga bergerak seperti roller coaster. Naik turun sedemikian cepatnya.
Apakah saya memang seperti itu? Terkait banyak talenta, saya rasa ini terlalu berlebihan. Tapi, saya punya kegemaran menulis genre variatif "Palu Gada," sehingga bisa saja benar.
Eh, salah.
Bukan multi talenta, tetapi suka belajar banyak hal saja.