Lalu, sebagai umat Buddha apa yang harus penulis lakukan?
Bukan berdebat, penulis tidak ingin menghujat. Jangan membenci. Tidak perlu juga membela mati-matian. Penulis menerima kenyataan bahwa ada salah satu tokoh yang mewakili Buddhis yang telah berbuat kesalahan. Setidaknya bagi orang-orang yang menganggap aksinya tidak bermoral. Kenyatannya memang seperti itu. Menyadarkan diri, bahwa manusia tidak luput dari kesalahan. Menjadi pelajaran bahwa kesadaran adalah hal yang sangat penting. Kendati demikian, pandangan penulis terhadap ajaran luhur agama Buddha sama sekali tidak berubah. Agama adalah ajaran, bukan tentang tokohnya.
Penulis setuju dengan pernyataan Deddy Corbuzier dalam podcastnya tentang kasus ini. Ia mengatakan jika agama dan logika seharusnya menjadi dua hal yang berjalan beriringan. Bagaimana pun juga kejahatan adalah kejahatan. Terlepas dari siapa pun yang melakukan, kejahatan itu terkadang memiliki topeng, tapi seyogyanya tidak memiliki tameng. Â
Penulis hanya ingin menambahkan sedikit opini terhadap komentar Deddy Corbuzier. Benar, agama dan logika adalah dua hal yang seharusnya jalan beriringan. Tapi, jangan lupa sebuah unsur perekat di dalamnya; Moralitas.
**
Acek Rudy for Kompasiana
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI