EfWe berjalan mendekati tempat tidur. Kini perhatiannya tertuju kepada sebuah lembaran dengan tulisan berwarna merah. Lembaran dengan tulisan: 16/7.
 "Setan jenis apa ini?" Ia membatin. Angka tersebut seperti tulisan tangan manusia. EfWe memperhatikannya lagi dengan seksama, matanya terbelalak, jantungnya berdegup kencang. Lembaran itu merupakan lembaran kulit yang tersisa.
Satu-satunya bagian tubuh yang tersisa.
"Jangan biarkan ada wartawan yang masuk. Saya minta semua unit bungkam sampai bagian forensik membuat kesimpulan dan unit P2P menyatakan kesimpulan." EfWe memberikan perintah kepada anak buahnya.
"Untuk sementara, semuanya harus bungkam atas informasi kematian Dauh Sidayat." []
**
Acek Rudy for Kompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H