“Anak ini tidak bisa lagi diselamatkan,” ujar Mbah Bejo, seorang dukun terkenal dari kampung berapi.
“Tolonglah, Mbah. Apapun keinginannya kami akan penuhi. Putri kami sudah sekarat di rumah,” seorang lelaki muda memohon kepada pak dukun.
Si dukun terdiam sebentar, menggeleng-gelengkan kepala. Lalu menghela napas.
“Sebenarnya ada satu cara. Putri ibu hanya boleh disembuhkan dengan ajian sakti kuno. Namanya Pesugihan Ringin Kembar.
“A…apa yang harus kami korbankan, Mbah?” lelaki muda itu
Tidak ada, putrimu hanya perlu diberikan saudari kembar. Dia aku hidupkan kembali dari ari-ari anakmu. Saudara kembar yang mengorbankan dirinya.
“Lalu…” si lelaki kembali bertanya.
“Sekarang tergantung si janin terbuang. Jika ia senang dengan anakmu, ia akan menjadi pelindung. Tapi, jika ia marah, ia akan mengambil nyawa orang-orang kesayangannya,” pungkas mbah Dukun.
“Bagaimana, setuju? Siapa nama anakmu?
"Sopi, Mbah."
Nah, berikanlah nama untuk kembaran ghoib anakmu sekarang.