Motifnya bermacam-macam.
Perusahaan-perusahan riset misalkan. Mereka ingin menunjukkan kemampuan mereka dalam mengolah data dengan akurat. Lembaga keuangan, ingin mengklaim kemampuan mereka memprediksi pasar. Lalu ada institusi pendidikan, hasil yang akurat tiada bedanya dengan menelurkan jurnal ilmiah kelas dunia.
Bagaimana dengan dunia perjudian? Banyak yang mengatakan jika arahan bandar yang paling tepat. Sebabnya mereka memiliki kepentingan di pasar taruhan. Sayangnya, justru itu yang paling tidak bisa dipercaya. Ramalan mereka ditujukan untuk mencari cuan dari para penjudi yang tebakannya salah.
Pertanyaan selanjutnya, bagaimana jika ternyata prediksi para ahli tidak terbukti? Bukankah itu justru akan membuat reputasi mereka tercoreng? Tidak juga...
Logika motif ini tiada bedanya dengan para peramal. Iseng-iseng berhadiah, jika benar maka ketenaran akan melambung tinggi. Jika salah, ada Tuhan sebagai bumper. "Tuhan memiliki alasannya tersendiri," demikian ujaran yang terdengar.
**
Acek Rudy for Kompasiana
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI