Terkait nominee. Saya sendiri lebih senang jika kamu, kamu, dan kamu yang menerimanya. Tapi, kuota hanya untuk 30 Kompasianer saja. Setiap dari kita punya jagoannya masing-masing. Tidak terpilih pantas saja kecewa, asalkan jangan berlangsung kelamaan, apalagi sampai meninggalkan rumah kita bersama ini.
Termasuk saya....
Bukannya tanpa alasan. Tahun 2020, ke-4 pilihanku semuanya masuk dalam daftar Nominee. Lalu pada 2021, hanya 1 dari 4 yang tidak terpilih. Tahun 2022 ini? Jujur hanya 2 dari 6 kategori yang diperebutkan.
Saya lalu berpikir, apakah instingku sudah mulai karatan? Atau jejangan saya tidak lagi seaktif dulu yang termasuk cukup sering memantau perkembangan di Kompasiana.
Ya, kedua-duanya mungkin benar. Dan tidak perlu kita mempermasalahkannya. Bukan juga berarti mereka yang masuk nominee itu tidak pantas. Oh, tidak begitu sobat.
Tentu saja saya juga punya pertimbangan tersendiri. Saya berinteraksi di Kompasiana dan juga tergabung dalam beberapa komunitas. Bisa saja penilaianku berat sebelah. Yang akan saya pilih adalah kawan-kawan baik yang selalu mengisi lobus frontalku. Jadi, opini ini hanya sepihak. Tidak mewakili kesepakatan dan juga tidak perlu persetujuan. Hanya ingin saya tuliskan saja. Titik!
Jadi, tidak perlu berlama-lama lagi. Sekali lagi bukan untuk membuat pesan tandingan ya. Hanya mengungkapkan isi hatiku saja. Tidak lebih, tidak kurang.
Kategori Fiksiana
Di kategori Fiksiana, saya menjagokan 4 sosok lainnya, selain tentunya yang sudah terpilih. Artinya tidak ada yang harus keluar. Dengan kata lain, nominee saya untuk kategori ini (kalau bisa) menjadi 9 orang. Demikian pula pada setiap kategori. Dan tambahannya adalah:
Ari Budiyanti. Sebagai Kompasianer centang hijau, dirinya tidak pernah berhenti berpuisi. Teman-teman di grup perpesanan pernah menyarankan dirinya untuk membuat artikel. Jawabannya mencengangku, "aku penulis fiksiana, cinta pada puisi."
Hera Veronica Sulistiyanto. Juga centang hijau. Tapi produktivitasnya "amit-amit." Selama bulan Oktober saja telah menelurkan 80 karya. Dan menurut saya, salah satu pemuisi yang mendebarkan hatiku.
Rustian Al Ansori. Masih ingat acara Kompasiana yang menghadirkan 3 penulis yang telah mencapi 5000 tulisan? Mereka adalah Opa Tjiptadinata, Om Katedraradjawen, dan Mas Rustian salah satunya. Apresiasi tentu bisa diberikan kepada Kompasianer yang telah menulis 6.632 tulisan hingga hari ini.