Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Secarik Rahasia Kosong Coto Daeng Marewa

12 November 2022   21:49 Diperbarui: 12 November 2022   22:00 492
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ayah... ini kertas kosong," Abi setengah berteriak.

"Iya, nak. Memang kertas kosong," jawab Daeng Bahar.

Sebelum Abi kembali bertanya, ayahnya kembali bersuara, "Pammappakna ciduka, pammokkolinna Taranga."

"Nak, pemotong itu sifatnya runcing, penumpul bawaannya tajam. Artinya dalam hidup ini kebebasan itu luas, jangan biarkan pikiranmu yang menjadi penghambatmu."

"Tapi, kenapa kertas kosong, Ayah?" Abi masih belum paham.

"Dulu setiap pagi, nenek Marewa selalu melakukan ritual ini setiap kali selesai sholat subuh. Ia membuka kotak, memandang kertas kosong itu selama beberapa saat. Mengosongkan pikirannya dan membuka hatinya."

"Bagi nenek Marewa, campuran resep rahasia coto Tolo'na tiada lain adalah hati yang tulus. Bagaikan kertas putih polos, selalu terbuka untuk siapa saja."

**

Acek Rudy for Kompasiana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun