Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Pahami Aplikasi 3ES Sebelum Menjadi Entrepreneur

16 Oktober 2022   15:45 Diperbarui: 16 Oktober 2022   15:50 454
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pahami Aplikasi 3ES Sebelum Menjadi Entrepreneur (sumber gambar: kompas.com)

Sebagai seorang pengusaha, entry strategy adalah garda terdepan untuk penerapan risiko terukur. Cobalah bermeditasi sejenak lalu jernihkan pikiran Anda. Jangan sampai menyesal dan ketika bisnis sudah dimulai, kita lalu terjebak dalam sindrom simalakama.

Engage Strategy

Sebelum memilih sebuah bisnis, saya selalu menjadikan diri sebagai tolak ukur. Yang saya pertimbangkan adalah: 1) Apakah saya memiliki pengetahuan yang cukup tentang industri tersebut 2) Apakah saya memiliki kemampuan dalam mengelola, dan 3) Apakah saya memiliki passion dalam bidang tersebut?

Pengetahuan Terkait Industri

Jika harus masuk ke dalam sebuah industri, saya selalu memulai dengan pertanyaan. Sejauh manakah diriku memahaminya? Hal ini berguna sebagai bahan pertimbangan. Jangan sampai bakal kongsianku terlalu optimis, sehingga ia memudahkan segala hal. Dan yang lebih parah lagi, jangan sampai ia hanya berniat menipu.

Jika saya belum paham, maka saya akan cari tahu. Sumbernya bisa dari bacaan, tetapi yang paling baik adalah mereka yang sudah berpengalaman. Makanya, jaringan pertemanan itu sangat perlu sebagai setiap orang.

Kemampuan dalam Mengelola

Jika sebaliknya, saya sudah memahami industri tersebut. Saya tidak langsung menerima atau menolaknya. Saya akan mempertimbangkan beberapa hal. Seberapa besar kontribusiku di bisnis baru ini. Jangan sampai waktu dan tenaga habis karena saya yang menjadi pelaku utama. Sebabnya saya masih punya bisnis utama dan lainnya yang juga butuh perhatian.

Di lain sisi, saya juga akan menilai, sejauh mana fungsi kontrolku. Apakah itu sesuai dengan keahlianku. Kalaupun perusahaan memutuskan untuk menyewa tenaga professional, saya selalu yang memilih mereka. Penilaianku terhadap tim saya anggap signifikan. Kepercayaan dan keyakinan harus diterapkan paling depan.

Apakah Sesuai Passion?

Tentu saja bisnis yang menyenangkan akan terasa lebih enak untuk dikelola. Namun, jangan juga terlalu memilih. Karena bagi saya, menghadapi tantangan baru juga adalah passion tersendiri.

Meskipun begitu,  saya juga tidak mau mati konyol. Untuk itu pemilihan teman kongsi di sini juga penting. Seberapa paham mampu mereka dalam pengelolaan?

Jangan sampai mereka hanya mengharapkan diriku saja. Padahal tujuanku mencari partner adalah untuk mendapatkan keuntungan dalam kerja sama yang setara.

Pembagian tugas juga perlu disetarakan di depan. Siapa yang memegang operasional, siapa bagian keuangan, siapa yang mencari pelanggan, dan lain sebagainya.

Selain kemampuan, selayaknya teman kongsi juga harus memiliki visi dan misi yang sama dalam mengelola usaha. Kasarnya, pahit-pahitnya harus diutarakan di depan. Jangan sampai diselatankan kemudian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun