Saya memiliki beberapa indikator awal dalam penilaian Entry Strategy. Tidak terdapat dalam buku pelajaran ekonomi, hanya berdasarkan pengalaman saja.
Satu. Jangan terjun ke dalam kolam yang sudah penuh
Saya mencegah masuk ke dalam bisnis yang sedang booming. Memang sih, pasarnya menarik. Semua orang sedang membicarakannya. Rasanya bagaimana ya kalau ketinggalan zaman.
Tapi, biasanya apa yang cepat hangat juga cepat dingin. Coba deh perhatikan di sekitarmu. Apa yang terjadi dengan bisnis-bisnis yang sempat viral beberapa saat lalu? Tidak usah dibahas, sakitnya tuh di sini...
Dua. Diferensiasi itu Bagus
Dalam dunia usaha, ada yang namanya niche market. Saya sudah pernah membahasnya. Sila baca artikel di bawah ini:
Baca juga:Â Memanfaatkan Niche Market dalam Persaingan Bisnis
Intinya adalah, ikut-ikutan sudah bukan zamannya lagi. Selain harus berjuang menjadi jerami ditengah kandang kuda, bisnis yang itu-itu lagi juga susah berimprovisasi. Akhirnya bukan untung, malah buntung.
Keuntungan dari diferensiasi adalah perhatian. Karena beda sendiri, apapun yang dilakukan adalah keunikan. Pasarnya memang lebih kecil, tapi Anda akan memiliki pelanggan yang setia. Selain itu, tidak perlu repot-repot mengeluarkan biaya promosi atau banting harga untuk menarik minat pembeli.
Tiga. Berhati-hati dengan Kemudahan
Saya pernah mendapatkan tawaran bisnis MLM. Tawarannya menggiurkan. Modal kerja yang disediakan hanya minimum 3,5 juta saja. Selebihnya tergantung seberapa lihai matamu mengintai.
Dari 10 orang yang ditawarkan, tujuh orang memutuskan untuk berinvestasi. Saya termasuk yang ngacir duluan sebelum acaranya selesai. Dugaanku tepat, lima dari tujuh orang masih berjibaku dengan sisa stoknya yang tidak terjual.
Entry strategy yang halangannya terlalu mudah adalah petaka. Pengusaha professional justru menghindari hal itu. Apalagi mereka yang tajir. Modal yang besar membuat mereka memilih industri raksasa yang tidak bisa disentuh oleh pebisnis kacang-kacangan.
Tapi, sebagai pengusaha yang biasa-biasa saja, kita juga bisa menciptakan entry barriers yang sulit bagi orang lain. Dan itu berasal dari jaringan pertemanan, ide kreatif, dan/atau skill yang tidak banyak dimiliki orang lain. Seperti apakah itu? Selanjutnya biarlah kamu, kamu, dan kamu saja yang berpikir.