Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Menyiasati "Bad Debt" Pelanggan yang Ogah Membayar Utang

7 September 2022   06:39 Diperbarui: 7 September 2022   08:26 2677
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Secara singkat saya jelaskan kembali. Retail Shrinkage terdiri dari pencurian di dalam toko, kesalahan administratif, ketidakjujuran supplier, dan ketidakjujuran karyawan. Semuanya bisa menjadi momok yang menyebabkan perusahaan merugi.

Baca juga: Mengurangi Resiko Retail Shrinkage bagi UMKM

Namun, ada satu hal lagi yang tidak kalah berbahaya. Istilah londonya adalah Bad Debt. Selama puluhan tahun menjadi pengusaha, kondisi piutang tidak tertagih ini telah menjadi momok. Jumlahnya terkadang bisa lebih besar dari faktor Retail Shrinkage.

Menyiasati Bad Debt Pelanggan yang Ogah Membayar Utang (gambar: entrepreneur.com)
Menyiasati Bad Debt Pelanggan yang Ogah Membayar Utang (gambar: entrepreneur.com)

Menagih utang sudah menjadi rutinitas harian pengusaha. Tidak peduli perusahaan besar atau warung kecil. Dan kondisi ini tidak saja membuat rugi perusahaan, tapi juga mencederai hati nurani.

Kenapa?

Banyak hal yang membuat sebuah piutang tidak tertagih. Bak sebuah novel fiksi, tragedi, pengkhianatan, dan persahabatan bercampur menjadi satu.

Tersebab tidak semua pelanggan yang tidak membayar sengaja melakukannya. Menjalankan usaha itu beresiko tinggi. Saya berikan salah satu contoh;

Seorang pelanggan memiliki usaha pabrik roti di Sulawesi Tengah. Dia adalah salah satu pelanggan terbaik, omzetnya besar dan selalu bayar tunai. Hingga suatu hari ia mendatangiku, meminta keringanan pembayaran. Melihat rekam jejaknya, saya mengizinkan. Agar si pelanggan ini memiliki kemampuan lebih untuk membesarkan usahanya.

Malang tidak dapat ditolak, seminggu setelahnya gempa bumi dan tsunami Palu menerjang. Si pengusaha roti kena imbas. Meskipun dirinya selamat, harta dan usahanya lenyap tak berbekas. Alhasil hingga kini ia tidak mampu membayar utangnya kepadaku.

Kendati demikian, tidak sedikit juga yang memiliki kebiasaan berpura-pura bodoh. Saya memberikan contoh lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun