Konsep narsisme diperkenalkan oleh Sigmund Freud. Baginya itu adalah perasaan cinta pada diri sendiri yang berlebihan. Sifatnya self-centered dan self concerned. Alias hanya mementingkan dan memikirkan diri sendiri.
Sifat dari narsisme ini memiliki implikasi lanjutan. Perhatian yang terlampau besar bagi dirinya, membuat perhatiannya kepada orang lain menjadi sangat kurang.
Nah, berdasarkan teori Sigmund Freud tersebut, saya mencoba untuk membuat penilaian apakah saya termasuk penulis narsis. Untuk itu ada enam indikator yang saya gunakan untuk menilai diriku;
- Apakah saya merasa tulisan saya lebih baik dari yang lainnya?
- Apakah saya senang membaca tulisan saya sendiri berulang-ulang?
- Apakah saya marah-marah jika tulisan saya tidak mendapatkan label?
- Apakah saya tidak senang jika tulisan saya kurang pembaca?
- Apakah saya merasa tidak senang dengan kualitas AU dari penulis lain?
- Apakah saya tidak pernah peduli dengan tulisan penulis lain?
Nah, setelah menjawab enam pertanyaan singkat ini, saya kembali panas dingin. Bahaya! Sebabnya saya sudah memenuhi syarat keenam-enamnya. Tidakkah kamu demikian?
Jika iya, apakah kita sudah masuk ke dalam kategori penulis narsis? Tentu saja tidak, karena mencintai tulisan sendiri adalah hal yang wajar.
Nah, ada bisik-bisik yang saya dengar dari tetangga;
"Kalau mau penulis narsis, itu tuh... Ada seorang Kompasianer yang selalu menulis tentang dirinya. Fotonya pun tidak pernah lepas dari artikelnya. Dia tuh yang narsis."
Tunggu dulu. Jangan lupa kawan, seorang yang memiliki narsisme tingkat akut itu tidak pernah mau mengakui superioritas penulis lain. Sementara apakah penulis yang dimaksudkan itu cukup sering blogwalking dan memuji tulisan penulis lain?
Jadi, selama silaturahmi dan kebersamaan terjaga dengan baik. Menempatkan posisi semua penulis setara dalam segala hal, maka sesungguhnya ia bukanlah termasuk ke dalam penulis narsis.
Lalu, siapa dong yang narsis?
Nah, dia bisa saja saya, bisa juga kamu, kamu, dan kamu yang memenuhi enam syarat di atas. Plus tidak pernah membalas komen, tidak pernah blogwalking, dan selalu mencibir tulisan orang lain.