Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Seberapa Narsiskah Anda di Kompasiana? Jawab 6+1 Pertanyaan Ini

11 Juni 2022   14:18 Diperbarui: 11 Juni 2022   22:09 513
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti dalam hal meningkatkan kepercayaan diri. Selain itu, juga bagus untuk menjaga keseimbangan antara diri dan orang lain. Manfaat lainnya lagi adalah membuat kita tidak tergantung dengan prestasi orang lain.

Nah, sampai di sini seharusnya tidak ada masalah dong menjadi narsis. Sekali lagi iya, asal kadarnya tidak kelewatan.

Tapi, seberapa besar kadarnya sehingga seseorang pantas disebut narsis? Tidak ada takarannya, narsisme itu tidak bisa diukur. Penilaiannya bergantung dari pandangan umum.

Saya mengenal seseorang, ia adalah pemilik usaha retail di kota kelahiranku. Semua orang menyebutnya dengan si narsis. Bagaimana tidak, iklan di tokonya harus disertai foto dirinya. Saban hari di grup perpesanan mengucapkan selamat pagi, siang, malam dengan fotonya dari segala penjuru dunia.

Narsiskah dirinya? Sah pake cap darah tentunya. Tapi, tidak baginya.

Ia marah jika disebut narsis. Baginya foto yang ia sebarkan adalah dalam rangka promosi tokonya. Biar rame dikunjungi. Wajar menurutnya.

Bisa saja tingkat narsisme kawan saya itu sudah akut. Sudah masuk ke ranah kepribadian narsistik (Narcissistic Personality Disorder atau NPD).  Konon orang seperti ini benar-benar ekstrim dalam memperlakukan dirinya. Sepertinya tiada orang lain yang melebihinya.

Dan kabar buruknya, mereka yang mengalami NPD tidak paham atau tidak mengakui gejala kejiwaannya.

Nah, kembali pertanyaan kepada diriku. Apakah saya termasuk penulis narsis di Kompasiana? Jika Anda jawab iya, saya tidak merasa. Jika Anda menjawab tidak, saya tidak percaya.

Kenapa? Sekali lagi penderita narsisme tidak paham seberapa besar kadar narsisme. Jadi, jika saya bingung dengan pernyataan ini, maka bisa saja kamu, kamu, dan kamu juga bingung bukan?

Mari kita ulik lebih jauh...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun