Bukan hanya urusan syahwat, Zeus juga dikenal sebagai dewa yang mudah tersinggung. Pernah suatu waktu ia murka. Pasalnya hanya gegara persembahan umat manusia. Tulang hewan dengan sedikit lemak.
Ia pun memberikan hukuman kepada manusia, api di seluruh muka bumi dilenyapkan. Berharap manusia tidak bisa masak, agar tahu diri.
Lalu Prometheus, dewa api ternyata hatinya baik. Ia tidak terima perlakuan Zeus kepada umat manusia. Syahdan ia pun mencuri api dari Zeus.
Nahas, Prometheus tertangkap. Ia diikat di gunung Causcasus. Seekor elang dewa dikirim setiap hari untuk memakan hatinya. Karena Prometheus tidak bisa mati, maka siksaan yang sama ia rasakan setiap hari.
Hukuman kepada Atlas, Mengangkat Langit Selamanya
Zeus tidak kenal kompromi. Bangsa dewa Titan yang ia taklukkan tidak luput dari penyiksaan. Semuanya dilempar ke penjara dunia bawah. Terkecuali Atlas.
Anak dari Lapetus, penguasa Titan sebelumnya itu dihukum berat. Ia ditugaskan untuk memangku langit di atas pundaknya. Bagi Zeus itu bukanlah hukuman, lebih baik daripada disiksa di neraka.
Syaratnya, Atlas hanya boleh bebas jika ada dewa lainnya yang mau menggantikan tugasnya. Sayangnya hingga hari ini tidak ada.
Menghukum Raja Yunani dengan Api AbadiÂ
Zeus adalah Don Juan versi surgawi. Ia punya banyak istri dan kekasih. Tapi, jangan harap ia akan berbagi. Para dewa dan manusia, jangan pernah mengambil wanita milik Zeus, jika tidak ingin bernasib tragis seperti Ixion.
Alkisah pada suatu hari, Zeus mengundang Ixion ke Olimpus. Ia adalah raja dari Lapiths, bangsa tertua dari Yunani. Sang raja bumi ini tergoda oleh kecantikan Hera, istri Zeus.