Jawaban kedua lebih diplomatis, "Jika jodohku tiba, maka di sanalah saatnya."
Lalu jawaban ketiga muncul ketika aku bertanya kepadanya. Bagaimana mungkin ia tahu jika si gadis adalah jodohnya.
"Aku tahu, aku yakin. Ada signal," imbuhnya.
"Apakah perasaan itu termasuk berdebar-debar?" Tanya istriku penasaran.
"Mungkin iya, mungkin tidak. Jika aku yakin berjodoh dengannya, aku akan merasa tenang." Nah...
Ternyata bukan hanya diriku yang memiliki hormon testosteron. Berdebar-debar memang tanda cinta, tapi sebenarnya itu juga adalah tanda jika ia bukan jodohmu.
Mengapa? Karena perasaan berdebar hanya bagi mereka yang tidak pede. Khwatir keinginannya tidak terpenuhi, dan pada akhirnya memang tidak terpenuhi.
Jadi, jika kamu menemukan jodohmu, maka seharusnya kamu merasa tenang. Bukannya melunjak kiri kanan tidak karuan.
Saya dan Reinhard mungkin sama saja. Sama-sama tipe cuek yang mirip bebek. Jadi bagi kamu, kamu, dan kamu yang masih belum setuju denganku. Cobalah bertanya kepada dirimu sendiri.
Saat kamu berada di samping pasangan hidupmu, bagaimanakah perasaanmu? Kalau saya sih tenang. Meskipun sesekali juga berdebar-debar kalau teringat Miyabi. Eh...
**