Perayaan Waisak 2566 BE jatuh pada 16 Mei 2022 ini. Puncak acara akan diselenggarakan di Candi Borobudur. Namun sebelumnya ada empat rangkaian acara yang juga tidak kalah pentingnya. Selain bakti sosial dan karya bakti, ada dua acara prosesi sakral, yakni pengambilan Air Berkah dan Api Dharma.
Air Berkah dan Api Dharma ini kemudian disemayamkan di Candi Mendut, Magelang, Jawa Tengah sebelum dibawa ke Candi Borobudur pada upaca puncak perayaan Waisak 2566 BE.
Air Berkah berasal dari situs Umbul Jumprit yang terletak di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Sementara Api Dharma diambil dari kompleks Wisata Api Abadi Mrapen, Kabupaten Grobogan Jawa Tengah.
Kedua situs suci ini telah lama menemani umat Buddha dalam perayaan Waisak tahunan. Menurut Triroso dari Dirjen Bimas Buddha, pengambilan air berkah memiliki makna yang mendalam bagi umat Buddha Indonesia.
"[....] alam dan air adalah sumber kehidupan. Juga mewakili kebersihan, kerendahan hati, dan ketenangan dalam kehidupan."
Prosesi pengambilan Air Berkat bukan hanya sekadar ritual saja. Ia juga memaknai filosofi dari air yang perlu dipraktikkan dalam keseharian.
Mata Air Umbrul Jumprit
Lebih lanjut Bhante Kamsai Sumanaro Mahathera juga mengatakan jika air suci dari Umbrul Jumprit, bukan hanya milik umat Buddha saja. "Ia juga bisa bermanfaat bagi siapa saja, tanpa memandang suku,ras, dan agama," imbuhnya.
Terletak di lereng Gunung Sindoro, mata air Umbrul Jumprit tidak pernah kering meski saat kemarau panjang. Mata air ini juga selalu terasa dingin kendati di siang terik.
Tidak heran jika situs ini menjadi tempat yang sakral bagi banyak orang. Di lokasi ini terdapat pula makam Ki Jumprit. Peziarah makam biasanya melakukan ritual sakral, semedi dan mandi kungkum.