Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Awas, Banyak Agen Intelijen Asing Berkeliaran di Indonesia

1 Mei 2022   02:49 Diperbarui: 1 Mei 2022   10:05 2505
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menarik mengulik penjelasan Kepala BIN, Komjen Budi Gunawan yang saya kutip dari sumber [1].

Menurutnya, ancaman yang terpenting saat ini adalah masalah keselamatan dan keutuhan negara. Dan tentunya operasi intelijen asing adalah salah satu hal yang harus diwaspadai.

Secara umum ada dua jenis operasi intelijen yang harus diwaspadai. Yang pertama adalah Black Ops Intelligence yang merujuk kepada upaya asing yang ditujukan untuk melemahkan dan mengganti rezim pemerintahan.

Sementara yang kedua adalah Psycho Ops Intelligence. Istilah ini menyangkut penyebaran informasi dengan tujuan tertentu. Seperti penyebaran hoax, penanaman ideologi sesat, atau berita fitnah terhadap target tertentu.

Tentu saja, operasi intelijen semacam ini sangat berbahaya. Pada zaman Soekarno, santer terdengar kabar jika CIA juga turut serta dalam penumbangan rezim orde lama. Meskipun tidak ada kabar resmi ataupun pembuktian sahih terhadap kasus ini.

Di zaman Soeharto, ditenggarai operasi currency war pernah digunakan oleh asing. Adalah George Soros yang saat itu diduga sebagai algojo. Melalui perusahaannya, Quantum Funds, ia memborong beberapa mata uang Asia. Indonesia menjadi salah satu korbannya. Rupiah melemah tanpa ampun.

Sekali lagi, hal ini tidak terbukti benar. Kendati tudingan langsung datang dari PM. Malaysia kala itu, Mahathir Muhammad. Tapi aksi tersebut murni diklaim sebagai aksi profit taking semata.

Seperti biasa. Bukan operasi intelijen namanya jika terbongkar. Opini publik telah terlanjur terbentuk bahwa Barat berada di belakang krisis 98.

**

Indonesia terlalu manis bagi banyak negara. Amerika jelas tidak mau kehilangan hubungan baiknya dengan Indonesia. Tapi, negara kita juga menganut paham bebas aktif. Sepanjang mutualisme tercapai, dan tidak ada yang aneh-aneh, yuk berteman!

Sayangnya banyak yang tidak suka. Bak seorang gadis cantik, setiap orang merasa berhak menguasai, apa pun motifnya. Jadi, sampai kapan pun operasi intelijen asing akan selalu berada di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun