Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Epidemi Laten di Indonesia, Industri Rokok AS, dan RUU Malaysia

23 April 2022   17:14 Diperbarui: 23 April 2022   17:17 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Iklan rokok masih bebas tayang di televisi dan belum ada batasan usia membeli rokok. Kendati demikian, masyarakat Amerika sudah mulai sadar. Mereka sudah mulai membatasi gerakan anak-anak mereka dari paparan merokok.

Secara perlahan tapi pasti, Amerika mulai melakukan banyak cara untuk membatasi kebebasan kaum perokok. Seperti, melarang merokok di atas pesawat, di rumah sakit, toilet umum, dan berbagai ruang publik lainnya.

Pemerintah dunia memiliki caranya tersendiri untuk membebaskan warganya dari polusi rokok. Sebagian keras, sebagian lagi terkesan membebaskan.

Menurut saya, Indonesia masih berada pada posisi tanggung. Tidak benar-benar melarang, tapi juga tidak membebaskan.

Bisa jadi, aturan setengah hati ini yang menjadi permasalahan, mengapa masih banyak generasi muda yang merokok.

Jadi, mungkin ada baiknya mencontohi aturan dari Malaysia.

Sebuah Rancangan Undang-undang tentang Tembakau dan Pengendalian Rokok sedang digodok di sana. RUU ini mencanangkan bahwa semua penjualan tembakau dan rokok adalah ilegal bagi warga kelahiran di atas tahun 2005. Harapannya agar rantai generasi perokok dapat terputus.

Adapun usulan waktu yang ditetapkan adalah tahun 2027. Pada saat itu, generasi kelahiran tahun 2005 akan memasuki usia 14 tahun. Mereka adalah kelompok generasi yang disasar.

Mengapa Indonesi tidak berpikir sampai ke situ ya?

**

Referensi: 1 2 3 4 5 6

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun