Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Epidemi Laten di Indonesia, Industri Rokok AS, dan RUU Malaysia

23 April 2022   17:14 Diperbarui: 23 April 2022   17:17 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Epidemi Laten di Indonesia, Industri Rokok AS, dan RUU Tembakau Malaysia (gambar: thejakartapost.com)

Beberapa abad kemudian, tembakau mulai mendunia. Dikenal oleh bangsa Eropa dan dinikmati melalui pipa atau cerutu.

Penggunaannya lalu berkembang. Tembakau dilinting ke dalam kertas khusus, dan cikal bakal rokok modern pun lahir.

Awalnya rokok hanya dikonsumsi oleh para pelaut dan tentara saja, tapi kemudian menjadi konsumsi umum setelah mesin pembuat rokok pertama ditemukan oleh Juan Nepomuceno Adorno dari Meksiko pada 1847.

Lalu pada tahun 1880an, James Albert Bonsack dari AS membuat mesin yang lebih modern. Ia bisa mencetak 4 juta batang dalam sehari. Rokok pun berubah menjadi industri modern, dan pada abad ke-20 perokok berkembang pesat di dunia Barat.

Dari sinilah sejarah kelam itu dimulai...

Rokok dianggap sebagai bagian dari gaya hidup. Fungsinya adalah untuk kenikmatan. Bisa menghangatkan badan dan juga membuat pikiran rileks. Bahaya kesehatan akibat merokok belum dikenal.

Tapi, epidemi laten sudah terlanjur menyebar. Bukan hanya orang dewasa, anak di bawah umur pun jadi korban. Di negeri Paman Sam, awal abad ke 20, tidak aneh melihat anak-anak pekerja berkeliaran di jalan sambil merokok.

Rokok terlalu mudah untuk diakses, dan anak-anak tersebut menyisihkan jajanannya untuk sebatang dua batang rokok.

Setelah Depresi Besar berakhir, berbagai aturan baru pun dibuat untuk melindungi hak anak-anak. Tidak ada lagi pekerja di bawah umur, dan anak yang belum cukup umur harus berada di sekitar pengawasan walinya.

Sayangnya, rokok tidak dimasukkan ke dalam klausul. Anak-anak masih bebas merokok di mana-mana.

Bahaya merokok baru menjadi isu setelah Surgeon General meluncurkan penelitiannya pada 1964. Meski begitu, pemerintah Amerika masih setengah hati menyikapinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun