Demikianlah jawaban sang guru bijaksana yang membuat murid-muridnya terdiam. Mereka tidak menyangka betapa tenang batin sang guru. Melihat semua fenomena kehidupan dari sisi yang baik-baik saja.
Nah, apa hubungannya dengan gelar bagi Jokowi?
Tidak ada. Sekali lagi hak berbicara dan berekspresi dilindungi oleh undang-undang. Bagi yang kecewa, silahkan membuat julukan-julukan unik dan nyeleneh.
Namun, seperti kisah yang sudah saya ceritakan, ucapan kasar adalah refleksi rendahnya akhlak dari dalam diri seseorang.
Seyogyanya orang yang kita maki bukanlah pangkal permasalahan. Cobalah melihat ke dalam diri kita. Sudahkah kita berkontemplasi?
Saya tidak bermaksud menggurui, atau pro Jokowi.
Tapi menjadi orang yang suka berujar kasar itu memalukan. Melihat orang lain laksana hewan, padahal jiwa binatang sesungguhnya sedang dipelihara di dalam batin.
Semoga saja itu bukan saya, kamu, kamu, dan kamu.
**
Acek Rudy for Kompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H