Pujian kepada kaum Muslim adalah nyata. Lihatlah, betapa sulit mengalahkan nafsu duniawi. Tengoklah, betapa berbahagianya membersihkan batin.
Azan Magrib berkumandang, ada setumpuk perasaan lega bermunculan. Wajah ceria penuh kemenangan. Terpancar dari wajah sobat yang telah melaksanakan amalan.Â
Allahu Akbar, Allah Maha Besar... Demikianlah yang kudengar.
Patut dirayakan! Menaklukkan diri sendiri bak mencabut ribuan duri. Ah, tentu...
Pangkal masalah dan awal kebahagiaan adalah diri kita sendiri. Kita memiliki kuasa atas Karma kita sendiri. Begitulah saya diajarkan.
Tapi, ini bukan hanya masalah diri sendiri saja. Tidak ada Keakuan yang merajalela.Â
Ada zakat, ada juga berkat. Makna berbagi bagi yang taat, modal suci menyambut akhirat. Berdana dalam kamusku, adalah jalan menuju kebahagiaan hakiki.Â
Indahnya berbagi, indahnya melepas. Tidak menggenggam, itu adalah penderitaan. Demikianlah yang aku diajarkan. Sesungguhnya hidup ini adalah tidak kekal. Anicca namanya.
Bulan Ramadan adalah bulan yang suci, menjalani Rukun Islam yang wajib. Saling menghormati tentunya baik.
Tidak lupa juga sholat lima kali sehari. Aku salut padamu, saudaraku! Anumodana atas semua teladan yang telah engkau berikan kepadaku.
Ia yang tawakal berkata kepadaku, "tidak apa-apa, silahkan makan, saya sedang berpuasa."