Tidak heran jika ada segelintir masyarakat Tionghoa yang memuja kedua sosok spiritual ini. Mereka dianggap sebagai dewa pelindung jiwa, sekaligus dewa kekayaan.
Filosofi Heibai Wuchang
Legenda tersebut bukan hanya sekadar kisah. Ia juga memiliki makna filosofis yang mendalam. Menurut kepercayaan Taoisme, unsur Yin dan Yang selalu harus seimbang.
Jadi Putih tidak hanya melambangkan kebaikan, demikian pula hitam dengan kejahatan. Warna hitam putih dianggap sebagai keseimbangan. Dengan kata lain, setiap manusia pasti memiliki potensi kebaikan dan kejahatan dengan porsi yang hampir sama besar.
Dengan demikian bertemu dengan Heibai Wuchang, Malaikat pencabut nyawa Tionghoa belum tentu buruk. Seperti ibu teman saya, ia hanya bermimpi saja. Sampai sekarang masih hidup, sehat walalfiat, dan tajirnya minta ampun.
**
**
Acek Rudy for Kompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H