Akan tetapi...
Jangan sesekali memilih diksi yang berani pada saat jiwamu sedang merontak. Menulis artikel harus penuh ketenangan, pertimbangan, dan juga kehendak yang baik. Jika tercampur emosi negatif, maka tulisanmu akan menyerupai makian. Santai, sobat!
Gunakan Kata dan Kalimat Ekspresif
"[...] Tidak seperti diriku, wajahnya bloon. Hahahaha..."
Hati-hati. Tidak lucu! "Hahahaha" menurut saya adalah pemilihan kata yang paling ambyar dalam sebuah tulisan.
Apakah Anda yakin jika kalimatmu lucu? Apakah Anda tahu jika pembaca akan tertawa membacanya? Kalau tidak, maka Anda hanya tertawa sendiri. Sekali lagi, Tidak lucu!
Beda jika Anda sedang berbicara. Ketawa Anda kemudian menular, membuat seisi ruang bergetar. Tapi, tidak dalam tulisan.
Tentu saja kita mau jika tulisan kita bisa mendapatkan "soulnya." Jika Anda bermaksud sedih, maka pembaca akan termehek-mehek. Jika Anda bermaksud lucu, maka pembaca akan senyum-senyum sendiri.
Ada caranya, gunakan kata atau kalimat ekspresif. Selain pemilihan diksi yang tepat, saya biasa menggunakan ungkapan yang ekspresif juga.
Umumnya saya letakkan pada akhir kalimat. Diikuti dengan titik, atau koma. Jika Anda jeli, ada beberapa contoh dalam tulisan ini. Tapi jika Anda masih kurang memahami, sila menghubungi ahli neurologi.
Kata atau kalimat ekspresif juga memiliki fungsi lain. Tulisan Anda akan mengalir santai dan dibaca seperti mendengarkan percakapan sehari-hari. Cobalah praktik.