Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Gadis-gadis Ukraina Ini Bikin Rusia Kalah Sebelum Perang

18 Februari 2022   06:52 Diperbarui: 18 Februari 2022   16:17 2850
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diolah pribadi, gambar: liputan6.com, today.line.me, pikiran-rakyat.com

Keterlibatan wanita dalam perang sudah bukan hal baru lagi. Sejak zaman dulu, sudah ada legenda tentang Joan de Arc dan Mulan.

Sebagaimana pria, pejuang wanita juga tidak kalah tangguh. Wajah ayu di garis terdepan, selalu membawa kisah menarik.

Demikian pula dengan konflik Russia -- Ukrainia. Para tentara wanita di sana sudah siap mempertahankan kedaulatan negara mereka.

Namun sebelum itu terjadi, para tentara wanita Ukrainia telah melancarkan propaganda yang unik. Media sosial menjadi media untuk menarik simpati warga dunia. Aksi mereka berhasil bikin hati meleleh.

Mereka tidak hanya menyebar senyum menawan, tapi juga kemampuan militer yang mumpuni. Merakit senjata dengan ceria, para gadis ini tetap terlihat cantik, walau berseragam tentara.

Keberadaan para gadis ini dengan cepat menarik perhatian netizen. Sejumlah video yang beredar di akun Instagram dan TikTok dilaporkan berhasil meraih like, komen, dan followers dengan sangat cepat.

Satu video di TikTok memperlihatkan sekelompok wanita muda bernyanyi sambil menari dengan mengenakan seragam militer. Mereka terlihat gembira dan tidak kelihatan takut.

Akun lainnya menampilkan sekelompok tentara wanita yang berseragam lengkap, menari sambil berpatroli. Tidak lupa juga riasan penuh pada wajah mereka.

Sebuah caption yang disertakan bikin postingan semakin meriah; "Gadis dengan hati kamuflase"

Ada juga gambar yang lebih serius. Menampilkan tangan yang memegang peluru di samping senjata mesin. Tangan tersebut terlihat sangat terawat dengan baluran cat kuku.

Caption yang disertakan cukup sederhana tapi menggugah: "Ini adalah cinta"

Dan Cinta memang menjadi dasar dari para gadis Ukrainia tersebut. Sebagian dari mereka memang adalah anggota militer, tapi tidak sedikit pula adalah para sukarelawan yang siap mengorbankan nyawa demi negaranya.

Seperti Maria. Ia adalah bagian dari Brigade Infanteri 56 dan bertugas sebagai penembak runduk (sniper). Ia sudah menjaga perbatasan sejak 2014 pada saat tensi mulai muncul akibat gerakan separatis Rusia yang diduga telah menyeberang ke wilayah Ukrainia.

Maria memiliki seorang anak berusia 4 tahun. Ia terpaksa menitipkannya pada kedua orang tuanya. Maria juga memiliki dua saudara lelaki yang semuanya bertugas di garis depan.

Kepada BBC, Maria mengaku stres. Tapi ia tidak pernah menyesal sudah berada di garis terdepan. Ia mengaku tidak suka dengan politik, tetapi kecintaan kepada negaranya yang membuat dirinya mendaftar sebagai tentara.

Bagi Maria, keputusan yang ia ambil adalah tentang masa depan tanah airnya.

Sementara Marta Yuzkiv adalah warga sipil yang mendaftar sebagai kadet. Kepada BBC ia mengaku jika tidak ingin berperang. Tapi, jika sampai itu terjadi, maka ia juga tidak segan mengangkat senjata.

Kekuatan Militer Rusia jelas bukan tandingan Ukrainia. Baik dari sisi persenjataan, maupun dari jumlah personel.

Untuk itu wajib militer pun dilakukan. Termasuk para wanita dari usia 18-60 tahun. Saat ini tercatat sudah ada sekitar 31.000 rekrutmen yang terdaftar.

Tidak ada pengecualian, tidak peduli jika wanita tersebut masih memiliki balita, atau sedang hamil. Mungkin kedengarannya tidak manusiawi, tetapi itu adalah bagian pesan kepada Moskow bahwa Ukrainia siap bertempur hingga titik darah terakhir.

Bahkan pihak legislatif pun mendukung. Oleksandra Ustinova, seorang anggota parlemen Ukrainia berkata jika tindakan tersebut adalah sesuatu yang "logis, tepat waktu, dan masuk akal."

Lantas apakah benar jika warga sipil Ukrainia memang sudah siap melawan Rusia?

Sebuah petisi telah ditujukan kepada presiden Ukrainia, Volodymyr Zelensky. Isinya adalah membatalkan wajib militer kepada warga sipil.

Dikabarkan jika petisi tersebut telah berhasil mengumpulkan 36.000 tanda tangan dalam hitungan hari. Dengan demikian, petisi tersebut telah menjadi resmi, karena menurut undang-undang, sudah melewati ambang batas 25.000 bagi sebuah petisi untuk ditinjau oleh presiden.

Sejarah juga memperlihatkan hal yang sama. Saat konflik di Ukrainia Timur yang berlangsung pada tahun 2014, sebanyak 85.792 orang dengan sengaja menghindari wajib militer. Mereka tidak muncul memenuhi panggilan tugasnya.

Dalam laporan yang diambil dari sumber [3], disebutkan jika Ukrainia telah menyiagakan 255.000 personel militer aktif, dan memiliki sekitar 900.000 rakyat sipil. Namun, dengan kejadian 2014, diragukan jika angka 900.000 itu benar-benar ada.

Sebagai perbandingan, Rusia memiliki lebih dari satu juta personel militer, dan 120.000 telah ditempatkan di perbatasan. Menyusul lebih banyak lagi jika perang benar-benar terjadi.

Tidak heran jika berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah Ukrainia untuk berkampanye, menarik perhatian NATO, dan juga warga dunia bahwa mereka perlu didukung.

Mengobarkan semangat perang, namun sebenarnya berharap agar Rusia mengagalkan serangannya.

Karena jika itu terjadi, maka dampak mengerikan akan lebih luas lagi. Nasib rakyat sipil akan sangat mengenaskan, termasuk para gadis yang telah berpose riang pada akun medsosnya.

Terkadang perang memang dibutuhkan. Akan tetapi lebih elok lagi jika kedamaian itu terciptakan. Pesan para gadis Ukrainia jelas. Bahwa mereka siap melawan, meskipun mereka sebenarnya juga cinta kedamaian seperti saya, kamu, kamu, dan kamu.

**

Referensi: 1 2 3 4

**

Acek Rudy for Kompasiana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun