Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Para Ahli Gizi Pun Beda Pendapat Tentang Berapa Kali Makan Sehari

10 Februari 2022   05:58 Diperbarui: 10 Februari 2022   05:59 739
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

**

Teori yang berbeda juga dicetuskan oleh ahli gizi dari Banjarmasin. Menurut Pramono, "makan cukup dua kali sehari." (sumber 3).

Alasannya ada yang namanya psikologi pelik tubuh manusia. Yaitu, jeda dari makan pertama sebelum menuju ke makan sesudahnya. Menurut Pramono, waktu yang terbaik itu berjarak 12 jam.

Ia menjelaskan bahwa 6 hingga 8 jam adalah waktu bagi perut mencerna makanan. Sisa 6 hingga 4 jam berikutnya adalah saat dimana perut beristirahat.

Pada saat itulah perut akan memiliki waktu untuk menyimpan enzim yang dibutuhkan, memperbarui selaput lendir, dan menormalkan sistem pencernaan.

**

Dari tiga pendapat yang berbeda-beda ini saja, kita sudah bisa menyimpulkan bahwa defenisi pola frekuensi makan yang sehat itu berbeda-beda. Jadi, seperti apa yang sebenarnya.

Ada baiknya kita melihat kembali kepada sejarah. Seperti apakah nenek moyang kita dulunya.

Masyarakat Romawi kuno hanya makan sekali sehari di waktu siang. Mereka memiliki kearifan lokal tersendiri mengenai sistem pencernaan yang sehat. Terlebih lagi, makan lebih dari itu dianggap sebagai tanda keserakahan.

Sementara kebiasaan sarapan adalah pengaruh dari negara-negara Eropa pada abad ke-17. Kebiasaan ini konon pertama kali dilakukan oleh para bangsawan Inggris, dan kemudian tren ini diikuti oleh kelas sosial lainnya.

Revolusi Industri kemudian mengukuhkan sarapan sebagai pola hidup modern. Dengan bertumbuhnya industri, kedisiplinan dan pola kerja yang teratur mulai diterapkan. Jam kerja dipatok, demikian pula dengan waktu sarapan dan makan siang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun