Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Keseringan Mandi adalah Efek dari Nonton Sinetron Berseri

9 Januari 2022   08:30 Diperbarui: 9 Januari 2022   08:35 777
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tersebab kesuksesan katalis pemasaran tidak berhenti sampai di situ. Pada Oktober tahun 1930, serial televisi petama berjudul "Painted Dreams" tayang di televisi.

Sebagai yang pertama, tentu harus termahsyur. Episodenya dibuat panjang. Konon hingga seribu seri. Nah, tentunya ada iklan bukan?

Sponsor utama pada acara layar kaca tersebut "kebetulan" perusahaan sabun dan deterjen. Jadilah istilah opera sabun menjadi yang petama hingga (mungkin) selama-lamanya.

Bahkan ketika krisis air terjadi di bumi ini, mandi tidak pernah terlewati. Di negara yang akses airnya sudah menjadi isu dalam beberapa dekade terakhir, masih bisa mandi dua hingga tiga kali sehari. Air sudah bermasalah, tapi tidak ada masalah dengan mandi.

Namun, bukan berarti air yang melimpah tidak bermasalah untuk dipakai mandi. Ada yang namanya limbah sabun. Berbahaya bagi lingkungan, mencemarkan sumber air, bahkan hingga ke lautan.

Persediaan air ada batasnya. Jika terus menerus dihamburkan, maka bisa saja suatu waktu ia akan jadi petaka. Lantas, jika hal ini sudah terjadi, perlakuan apakah yang harus diberikan kepada bumi?

Mengurangi jatah mandi? Entahlah...

Bukanlah kapasitas penulis yang doyan mandi ini untuk membahasnya. Namun, tidak ada yang namanya kebiasaan permanen dalam sebuah budaya. Semuanya bisa berubah dengan perkembangan teknologi dan kondisi.

Mungkin juga, istri penulis benar adanya. Tidak perlu terlalu risih jarang mandi. Sehari sekali saja mungkin sudah tepat. Atau cukup dengan lap basah saja. Demi masa depan. Siapa tahu anak-anak kita akan kembali ke zaman moyang, mandi seminggu sekali saja.

**

Acek Rudy for Kompasiana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun