Jadi, memang sabar adalah kuncinya. Banyak yang berkata jika PSSI harus banyak melakukan perombakan mendasar. Dari pemilihan talenta hingga pembinaan pemain. Juga model regenerasi sampai kepada program pelatihan.
Penulis setuju, tidak patut mencontohi klub sepak bola raksasa dunia yang selalu tidak sabaran. Sedikit-sedikit ganti pelatih. Tidak bagus pula bagi pemain. Baru beradaptasi, tiba-tiba pelatih diganti lagi, programnya pun berubah.
Bagaimana dengan Shin Tae Yong? Ya, terserah PSSI sih...
**
Acek Rudy for Kompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H