Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tertawalah, Sebelum Kamu Ditertawakan Kim Jong Un

18 Desember 2021   17:19 Diperbarui: 18 Desember 2021   18:12 684
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tertawalah, Sebelum Kamu Ditertawakan Kim Jong Un (scmp.com)

Ternyata, hal ini ada juga penelitian ilmiahnya. Sophie Scott mengungkapkan bahwa tertawa yang kurang tulus kerap keluar dari hidung. Sementara tetawa lepas aliran udaranya dari mulut.

Alat pemindai juga mampu membedakan cara kerja otak terhadap dua perbedaan ini. Tertawa tulus tampak merangsang bagian kecil dari otak yang juga berfungsi untuk refleks atau merespons tindakan.

Seperti pada permainan sepak bola ketika kita menerima operan bola dari teman dan menyepaknya. Penelitian ini juga membuktikan bahwa mengapa tertawa itu menular.

**

Tidak semua orang bisa tertawa lepas. Tidak sulit bagi kita untuk menerka bahwa pikiran mereka sedang terganggu. Lebih spesifik lagi disebutkan bahwa kemampuan tertawa berhubungan dengan kadar penerimaan seseorang terhadap dirinya.

Penelitian Robert Lynch, antropolog dari Rutgers University, AS membuktikannya. Dalam studi, Lynch menghubungkan self-deception (aksi membohongi diri sendiri) dengan kecenderungan tertawa lepas.

Menurutnya, semakin banyak seseorang membohongi dirinya sendiri, semakin sulit ia tertawa. Dengan kata lain, semakin seseorang tidak bisa menerima dirinya apa adanya, maka semakin sulit ia tertawa.

Sebaliknya, orang-orang seperti ini juga akan memberikan sinyal negatif dalam merespon tawa.  

**

Janganlah menertawakan rakyat Korut yang sudah tidak bisa lagi tertawa. Menurut penelitian, orang dewasa tetawa rata-rata 15 kali dalam sehari. Cukup banyak, tapi pada kenyataannya telah menurun seiring usia.

Anak kecil yang polos menganggap semua lucu. Mereka bisa tertawa lebih dari 300 kali dalam sehari. Lantas, apakah semakin dewasa seseorang, semakin sedikit dirinya tertawa?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun