Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Gegara Anak Durhaka di Singapura, PM Lee Kuan Yew Mengeluarkan Dekrit

4 November 2021   05:08 Diperbarui: 4 November 2021   05:12 2265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gegara Anak Durhaka di Singapura, Lee Kuan Yew Mengeluarkan Dekrit (sumber: newsweek.com)

Ini adalah kisah nyata. Tentang seorang anak lelaki durhaka. Ia bukan Malin Kundang, tersebab memang benar-benar ada.

Alkisah seorang pengusaha kaya sukses di Singapura. Ia telah berjuang membesarkan anak lelaki satu-satunya. Istrinya telah lama meninggal dunia.

Sang anak diasuh dengan penuh kasih sayang. Disekolahkan hingga dirinya berhasil.

Ketika sang anak menemukan pujaan hatinya, mereka meminta izin untuk tetap tinggal di rumah ayahnya yang besar dan mewah. Dengan senang hati orang tua tersebut mengizinkannya. Ia tidak akan pernah kesepian.

Hubungan keluarga ini berjalan baik. Sang ayah pun tanpa ragu menghibahkan seluruh hartanya kepada anak semata wayangnya. Sayangnya, ia tidak tahu apa yang akan tejadi.

Tahun demi tahun berlalu, permasalahan umum pun muncul antara ayah mertua dan menantu. Hingga suatu hari terjadilah pertengkaran yang hebat. Sang anak dan menantu durhaka mengusir ayahnya keluar dari rumah yang telah mereka warisi.

Orang tua tersebut tidak lagi memiliki apa-apa. Ia sudah tua dan tidak bisa lagi bekerja. Menjadi pengemis adalah jalan satu-satunya.

Suatu hari seorang lelaki melintas, mantan teman kongsi sang orang tua. Sang pria mengenalinya, meskipun orang tua tersebut pura-pura tidak mengenalinya. Akhirnya dengan sedikit paksaan, pria tua tersebut menceritakan seluruh kisahnya sambil berlinang air mata.

Para pebisnis di Singapura pun gempar, karena memang sang ayah dulunya adalah pebisnis ulung. Ternyata kabar ini juga sampai ke telinga Lee Kuan Yew yang saat itu menjabat sebagai Perdana Menteri.

Lee bergeming. Ia ingin mencari tahu seluruh permasalahan yang terjadi. Sang anak dan menantu durhaka pun dipanggil. Dimaki habis-habisan. Lee menuduh mereka telah mempermalukan negara.

Lee Kuan Yew lanjut memanggil notaris yang mengurus surat hibah ayahnya. Atas nama Perdana Menteri, surat tersebut batal demi hukum. Surat balik nama anaknya disobek-sobek di hadapan mereka.

Bahkan sejak saat itu Sang anak dan menantu dilarang masuk ke rumah ayahnya. Dekrit pun dikeluarkan. Agar kejadian yang sama tidak berulang lagi, maka para orangtua yang masih hidup dilarang untuk mengalihkan harta bendanya kepada anak cucu.

Selain itu seluruh perusahaan di Singapura diminta berpartisipasi. Wajib hukumnya memperkerjakan para lansia. Kelak agar para senior ini tidak hanya bisa menggantungkan hidupnya kepada anak-anaknya saja.

Inilah kisah tentang bagaimana negara Singapura bereaksi terhadap kisah anak yang durhaka. Ternyata memang menghebohkan. Permasalahan klasik ternyata bisa berubah menjadi aturan negara yang ketat.

SalamAngka

Rudy Gunawan, B.A., CPS

Numerolog Pertama di Indonesia -- versi Rekor MURI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun