Lee Kuan Yew lanjut memanggil notaris yang mengurus surat hibah ayahnya. Atas nama Perdana Menteri, surat tersebut batal demi hukum. Surat balik nama anaknya disobek-sobek di hadapan mereka.
Bahkan sejak saat itu Sang anak dan menantu dilarang masuk ke rumah ayahnya. Dekrit pun dikeluarkan. Agar kejadian yang sama tidak berulang lagi, maka para orangtua yang masih hidup dilarang untuk mengalihkan harta bendanya kepada anak cucu.
Selain itu seluruh perusahaan di Singapura diminta berpartisipasi. Wajib hukumnya memperkerjakan para lansia. Kelak agar para senior ini tidak hanya bisa menggantungkan hidupnya kepada anak-anaknya saja.
Inilah kisah tentang bagaimana negara Singapura bereaksi terhadap kisah anak yang durhaka. Ternyata memang menghebohkan. Permasalahan klasik ternyata bisa berubah menjadi aturan negara yang ketat.
SalamAngka
Rudy Gunawan, B.A., CPS
Numerolog Pertama di Indonesia -- versi Rekor MURI
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H