Dalam persidangan Gunawan memohon kepada majelis hakim, agar selnya dipindahkan dari Salemba ke Cipinang. Ia merasa terancam dengan orang-orang suruhan keluarga mertuanya. Hakim menyetujui, Gunawan pun ditahan di LP Cipinang.
5 Mei 2006
Ternyata alasan takut dengan ancaman orang-orang suruhan mertuanya hanyalah akal bulus Gunawan semata.
Gunawan kabur dari LP Cipinang. Ini adalah kali ketiga. Diduga ada keterlibatan orang dalam. Ia mampu melewati 6 pintu dan 3 pos penjagaan tanpa ada tanda kerusakan, bahkan semua pintu kembali terkunci utuh.
Kasus pelarian Gunawan kali ini mendapat perhatian Hamid Awaluddin, Menteri Hukum dan HAM. Inspeksi mendadak langsung dilakukan ke LP Cipinang.
Kasus orang dalam yang terlibat pun mencuat. Dugaan Hamid terbukti, seorang sipir menjadi tersangka demi hadiah sebesar 2,5 juta rupiah plus janji untuk dibuatkan bisnis wartel dan rumah billyar.
Pengacara Gunawan, Alamsyah Hanafiah pun tidak menampik kenyataan pelarian diri Gunawan atas bantuan orang dalam. Ia bahkan menambahkan jika ada juga teman-teman "besar" Gunawan di luar penjara. Hanya saja teman-teman tersebut tidak ia ketahui.
20 Juli 2007
Gunawan yang merasa sudah aman kembali tertangkap. Saat itu ia sedang jalan-jalan di Plaza Senayan. Kali ini polisi tidak mau kecolongan, Gunawan mencoba melawan tapi tidak berhasil.
Sepertinya buron yang satu ini memang tidak bisa lepas dari gaya hidup mewahnya. Menurut keterangan Polda Metro Jaya, Gunawan sudah diuntit sejak ia berada di depan butik Louis Vuiton, lalu ke Hugo Boss, dan terakhir di Burberry.
Saat ditangkap, pakaian yang ia kenakan pun mentereng. Kacamata Armani dan topi merek Dolce & Gabanna. Ada seorang perempuan yang menemani. Namun, sudah berhasil kabur sebelum diidentifikasi polisi.